Mohon tunggu...
Suryana Alfathah
Suryana Alfathah Mohon Tunggu... Freelancer - Santrizen Millenial

Kaum rebahan ras terkuat kedua di bumi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat tentang Tuhan Menurut Islam

14 Agustus 2021   11:00 Diperbarui: 14 Agustus 2021   11:03 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: http://www.prolegalnews.id/

Satu-satunya kebijaksanaan sejati adalah mengetahui bahwa Anda tidak mengetahui apa-apa. 

 

- Socrates (469 SM -- 399 SM)-

Apa yang terlintas di pikiran kalian ketika mendengar kata filsafat?

Waduh, pembahasannya berat nih!

Apakah filsafat dan Islam bertentangan?

Pasti yang terbayang adalah hal-hal yang berat,seperti tuhan lah, agama lah, sesat lah dan lain-lain. Padahal Filsafat tak se seram dan se berat itu. Justru, filsafat itu adalah induk segala ilmu, semua ilmu berawal dari filsafat. Bahkan Nabi-nabi terdahulu pun berfilsafat. Gak percaya? Simak uraian berikut yah!

Setiap ilmu pasti memiliki objek yang dikaji. Begitupun filsafat yang dimana objek kajiannya terdiri dari objek material dan objek formal. Objek material filsafat adalah sesuatu yang diselidiki atau diteliti. Nah objek material filsafat adalah berupa sesuatu yang ada, baik itu kenyataan, pikiran maupun kemungkinan. Lalu objek formal filsafat adalah pengkhususan dalam mengkaji atau meneliti objek materialnya. Seperti contoh objek materialnya adalah Tuhan, Lalu mencari atau meneliti tentang keberadaan tuhan adalah objek formalnya.

Nah lho, kalo misalkan Tuhan yang jadi objeknya, lalu bagaimana dengan sebuah hadis yang mengatakan,

"Berpikirlah kamu tentang ciptaan Allah dan janganlah kamu berfikir tentang Dzat Allah" (HR. Abu Nu'aim dari Ibnu Abbas).

Jika filsafat memungkinkan untuk meneliti tentang tuhan, apakah berarti filsafat dengan agama itu bertentangan??

Kalau menurut saya tidak bertentangan sama sekali, justru hadis tersebut menurut saya adalah cara atau jalan untuk menuju filsafat yang mengkaji tentang tuhan itu sendiri.

Mengapa saya bisa menyimpulkan seperti itu??

Kajiannya tentang keberadaan Tuhan

Alasan yang pertama adalah karena statement atau pernyataan dalam filsafat itu sendri bahwa yg dikaji adalah KEBERADAAN tuhan, bukan Dzat-Nya, karena sampai saat ini belum ada suatu ilmu yg dapat menggambarkan atau menunjukkan wujud tuhan, itu karena ilmu tentang-Nya hanya sedikit yang Dia turunkan kepada manusia. Jadi hadis tersebut sama sekali tidak menyalahi atau bertentangan dengan kajian filsafat tentang Tuhan.

Islam justru memiliki metode nya sendiri

Alasan Mengapa saya mengatakan bahwa hadits tersebut justru adalah filsafat, karena dari susunan kalimatnya, dikatakan bahwa "Tafakkaru fi kholqillah." yang artinya adalah kita diperintah untuk bertafakur tentang makhluk Allah. Nah apabila kita bertafakur tentang makhluk Allah dengan hati yg bersih, penghayatan yang dalam maka akan timbul pertanyaan dalam hati "siapa yg menciptakan semua hal yang indah ini??" Seperti pertanyaan Nabi Ibrahim AS ketika mencari tuhannya, bukankah pemikiran tersebut muncul karena bertafakur tentang makhluk-Nya?? Bukti lainnya lagi adalah Parminedes yang mengatakan bahwa ada "Yang maha Kuasa di alam ini" bukankah itu hasil dari tafakurnya kepada alam?? Yang sampai saat ini pemikiran Parminedes tersebut diteruskan oleh muridnya Socrates dan kemudian oleh Aristoteles. Padahal pada saat itu agama Islam blm ada karena pada waktu itu adalah masa fathroh (kekosongan).

Maka dapat disimpulkan bahwa jangan dulu lah tafakur dzatnya Allah, tafakurilah saja makhluk2 Nya Allah di dunia ini, dengan bertafakur kepada makhluknya kita dapat mengetahui bahwa ada yg menciptakan alam ini.

Hadis ini sama sekali tidak bertentangan, justru hadis ini adalah cara untuk dapat menemukan bukti keberadaan Tuhan. Karena filsafat sendiri yg secara bahasa berarti "cinta kebijaksanaan", maka saya berpendapat bahwa filsafat secara istilah bisa diartikan mencari kebenaran dengan sebijak-bijaknya.

Maka carilah kebenaran itu dengan sebijak-bijaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun