Tembalang (10/8), Meskipun dalam kondisi krisis karena pandemi, hal ini tidak boleh menjadi halangan bagi mahasiswa untuk terus mengabdi untuk masyarakat. Untuk memastikan ada timbal balik ke masyarakat, Universitas Diponegoro menyelenggarakan KKN TIM II 2020 yang bertemakan “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 yang Berbasis pada tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs)”.
Kegiatan ini dilaksanakan selama 42 hari dimulai dari 5 Juli sampai 15 Agustus 2020. KKN ini dilaksanakan sesuai dengan domisili mahasiswa tersebut, sehingga meskipun mahasiswa tidak bisa bepergian jauh selama pandemi, kami tetap bisa berkontribusi dan membangun masyarakat.
Salah satu mahasiswa yang ikut andil dalam program KKN ini adalah Yusuf Alfat yang memfokuskan kegiatannya untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya mencuci tangan yang benar dikala pandemik dan juga pentingnya selalu sedia hand sanitizer.
Di desa Tembalang, banyak sekali ditemukan warga yang masih belum patuh terhadap protokol ini, tidak ragu dengan menyentuh orang lain dan juga bersalaman dengan orang lain meskipun kita tidak tahu tempat ataupun benda apa yang baru disentuh orang tersebut. Banyak juga ditemukan berbagai tempat umum dan publik yang tidak menyediakan tempat untuk mencuci tangan.
Untuk menanggulangi hal tersebut, mahasiswa banyak yang melakukan edukasi ke rumah - rumah warga dan masyarakat dengan menempelkan poster edukasi agar masyarakat sadar akan pentingnya untuk selalu mencuci tangan, dan juga bagaimana cara mencuci tangan yang benar. Meskipun hal ini bukanlah satu-satunya cara dalam penangkalan COVID-19, hal ini kami yakini dapat meningkatkan kemungkinan bagi warga Tembalang untuk merasa aman dan juga terlindungi dari penyebaran virus yang dapat membahayakan kehidupan mereka.
Program kegiatan ini dilatarbelakangi akan menurunya partisipasi warga akan protokol kesehatan pemerintah yang seperti social distancing. Dikarenakan Indonesia sudah memasuki “new normal”, ketakutan dan kewaspadaan warga akan Covid-19 pun jauh menurun, ada ilusi bahwa mereka sudah merasa aman dan virusnya pun sudah “pergi”.
Padahal keamanan warga hanya bisa terjadi jika setiap warga tersebut terlibat dan aktif dalam kehati-hatian warga itu sendiri. Maka dari itu, untuk mengingatkan warga bahwa bahaya bisa jadi terjadi sewaktu-waktu, penyebaran poster edukasi dirasakan sangatlah perlu untuk memastikan bahwa warga bisa merasa aman dalam masa krisis ini, sampai keadaan benar-benar aman.
Program lain yang dilakukan adalah pembagian bahan disinfektan untuk warga agar warga yang ekonomi nya terpuruk dikarenakan pandemik sehingga mereka tetap bisa membuat rumah mereka higenis dan aman sehingga meminimalisir kemungkinan penyebaran virus Covid-19. Program ini didasari karena warga banyak yang pemasukan nya berkurang dikarenakan lockdown sehingga susah untuk membeli keperluan dasar yang krusial untuk penyebaran virus.