Mohon tunggu...
AL FATAH HIDAYAT
AL FATAH HIDAYAT Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Magister Hukum Universitas Islam Indonesia

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pidana pada Anak di Bawah Umur: Isu dan Solusi

2 Februari 2023   01:49 Diperbarui: 2 Februari 2023   01:48 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Masalah perilaku dan emosional: Anak yang memiliki masalah perilaku atau emosional, seperti ADHD, gangguan bicara, atau depresi, dapat memiliki lebih banyak masalah dan lebih mungkin untuk melakukan kejahatan.

  • Akses terhadap senjata: Anak yang memiliki akses terhadap senjata dan alat-alat berbahaya dapat memiliki risiko yang lebih tinggi untuk melakukan kejahatan dengan menggunakan alat tersebut.

  • Perilaku dan pengaruh teman sebaya: Anak-anak sering mempengaruhi satu sama lain, dan jika mereka berkumpul dengan teman-teman yang melakukan tindak kejahatan, mereka juga mungkin ikut terlibat dalam kegiatan yang tidak baik.

  • Masalah ekonomi dan sosial: Anak-anak yang hidup dalam kemiskinan dan kesulitan sosial dapat memiliki lebih banyak masalah dan lebih mungkin untuk melakukan kejahatan sebagai cara untuk mengatasi masalah mereka.

  • Penting untuk memahami bahwa setiap anak yang melakukan kejahatan memiliki masalah yang berbeda-beda dan memerlukan pendekatan yang berbeda untuk membantu mereka. Oleh karena itu, solusi untuk mengatasi kejahatan anak harus mempertimbangkan faktor-faktor ini dan memastikan bahwa anak-anak memiliki akses yang baik terhadap bantuan dan dukungan yang merekabutuhkan.

    Indonesia memiliki tugas besar untuk membangun masa depan pidana anak yang lebih baik. Meskipun negara ini memiliki hukum yang melindungi hak-hak anak, sistem pidana masih memiliki banyak tantangan dalam memenuhi kebutuhan anak-anak yang terlibat dalam tindak kejahatan.

    Solusi Bagi Masa Depan Pidana Terhadap Anak

    Sistem pidana anak di masa depan harus lebih menekankan pada rehabilitasi dan reintegrasi sosial. Ini merupakan pendekatan yang lebih efektif dalam membantu anak-anak mengatasi masalah dan membangun masa depan yang lebih baik. Alternatif hukuman seperti program rehabilitasi dan kerja sosial perlu digunakan untuk membantu anak-anak dalam memulihkan hidup mereka.

    Untuk mengatasi kejahatan anak, pendekatan yang diperlukan adalah holistik dan mempertimbangkan seluruh masalah yang dialami anak. Ini termasuk memastikan bahwa anak memiliki akses yang baik terhadap pendidikan dan pelatihan, membantu mereka untuk mengatasi masalah perilaku dan emosional, dan memberikan dukungan untuk membantu mereka mengatasi masalah ekonomi dan sosial.

    Selain itu, memastikan bahwa anak-anak memiliki akses yang baik terhadap bantuan hukum serta peningkatan akses terhadap bantuan hukum perlu dilakukan. Ini penting untuk memastikan bahwa anak-anak memiliki perlindungan yang sesuai dan hak-hak mereka terpenuhi.

    Pemerintah, masyarakat, dan organisasi non-pemerintah perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa masalah pidana anak mendapat perhatian dan dukungan yang diperlukan. Pendidikan dan pelatihan bagi pekerja sosial dan pegawai pengadilan anak juga penting untuk memastikan bahwa mereka memahami hak-hak anak dan cara terbaik untuk membantu mereka.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
    Lihat Kebijakan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun