Mohon tunggu...
Alfatah Fajar Noerrohman
Alfatah Fajar Noerrohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030142

Life is short!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Menilik Sejarah dan Kisah Supernatural Pabrik Pengeringan Tembakau Tanjungtirto di Sleman

23 April 2021   07:06 Diperbarui: 24 April 2021   17:01 2477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Pabrik Pengeringan Tembakau. (Foto: Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi D.I. Yogyakarta via kebudayaan.kemendikbud.go.id)

Pabrik Pengeringan Tembakau Tanjungtirto ini didirikan pada tahun 1954, yang berlokasi di Dusun Teguhan, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, D.I Yogyakarta. 

Pada awalnya pabrik ini beroperasi bukan sebagai pabrik tembakau, melainkan beroperasi sebagai pabrik gula dengan nama Pabrik Gula Tanjungtirto atau juga dikenal dengan Pabrik Gula Kalasan. 

Bangunan pabrik ini didirikan pada tahun 1874 oleh dua orang Belanda bernama Wieseman dan Broese van Groenau. Pabrik ini termasuk dari delapan belas pabrik gula yang pernah berdiri di Yogyakarta pada masa penjajahan Hindia-Belanda sebelum hancur pada tahun 1940.

Tampak depan Pabrik, Foto: Dokumentasi Pribadi 
Tampak depan Pabrik, Foto: Dokumentasi Pribadi 

Bangunan kompleks pabrik ini telah mengalami banyak perubahan sejak berhenti beroperasional sebagai Pabrik Gula, baik dari fungsi maupun fisik. Bagian emplasemen bangunan pabrik ini pun telah beralih menjadi Taman Kanak-kanak dan lapangan sepak bola. 

Sedangkan bangunan inti pabrik ini turut berubah seiring beralihnya masa kekuasaan Belanda ke Jepang. Dan kemudian pada masa kekuasaan Jepang, pabrik gula ini pun berhenti beroperasi dan beralih fungsi sebagai barak militer pasukan tentara Jepang.

Kemudian, saat Jepang mengakui kekalahannya atas sekutu, atau tepatnya pada masa setelah kemerdekaan Indonesia, bangunan inti dari pabrik tersebut dihancurkan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) guna mencegah Agresi Militer Belanda yang ke-2 dan mencegah Belanda memakai bangunan tersebut sebagai barak militer pasukannya. 

Dokpri
Dokpri

Selanjutnya pada tahun 1954, bangunan pabrik ini dibangun kembali dan dialih fungsikan sebagai Pabrik Pengeringan Tembakau yang hingga saat ini beroperasi.

Bangunan Pabrik Pengeringan Tembakau Tanjungtirto ini berupa gedung yang memanjang dari arah timur ke barat dengan atap yang terbuat dari seng. Terdapat banyak jendela di sepanjang dinding pabrik ini dengan kaca yang terdiri dari dua bagian, atas dan bawah. 

Kaca bagian atas dapat dibuka, namun bagian bawah tidak karena menyatu dengan dinding bangunan. Kemudian adapun bangunan kedua yang membujur ke arah selatan-utara dengan beberapa pintu bermodel kupu tarung di sepanjang dinding bangunannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun