Jam dinding itu sudah tua dan kusam
Tapi detaknya masih sama seperti dulu
Tidak ada yang berubah
Iramanya selalu teratur
Tak kan bisa dipercepat atau diperlambat
Engkau pun tidak berubah
Masih setia dengan secangkir kopi
Yang kau seduh sendiri
Yang kau nikmati di beranda rumah
Kala senja akan berpamit
Dulu ada seseorang yang selalu duduk di sampingmu
Menemani menyeruput secangkir kopi itu
Seraya bercengkerama diiringi canda tawa
Menata hari esok yang lebih baik
Tapi takdir berkata lain
Hari esok yang telah ditata indah
Hancur dalam sekejap
Belahan hati telah pergi mendahului
Sejatinya hidup adalah persinggahan sementara
Kita akan ditinggalkan atau meninggalkan
Dan semua hanya tentang waktu
Tarakan, 5 Desember 2022