Pagi adalah harapan
Bagimu yang hendak menggapai secercah cahaya
Di antara kisah kelam yang mewarnai kehidupan
Meski hati selalu merintih
Mengusir segala nestapa
Siang adalah perjuangan
Bagimu yang harus bekerja menafkahi diri
Meski sebenarnya terlalu dini untuk kau lakukan
Memikul segala beban dengan pasrah
Lewati aral yang melintang
Semestinya belum saatnya kau hadapi kerasnya kehidupan
Malam adalah sunyi
Bagimu yang telah lama kehilangan
Tiada lagi tempat bercerita
Tiada lagi yang bisa disapa
Hanya kesendirian yang setia menemani
Hening itu kamu
Yang sembunyikan segala lara dengan senyuman
Yang memendam rindu di tengah kesepian
Yang menyimpan harap di kedalaman hati
Yang hanya bisa berserah diri kepada-Nya
Baca juga: Tentang Sang Puan
Tarakan, 2 November 2022
Baca juga: Senja di Penghujung Oktober
Baca juga: Di Bawah Terik Matahari
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!