Mohon tunggu...
Alfarisma Melandika
Alfarisma Melandika Mohon Tunggu... Lainnya - Pecinta kopi, coklat, hujan, dan senja

Terus belajar dan tidak berhenti belajar karena hidup tidak pernah berhenti mengajarkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Curahan Hati Seorang Ayah

27 September 2022   10:11 Diperbarui: 27 September 2022   11:18 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tentang seseorang yang ingin menyerah
Wajah tuanya terlihat begitu lelah
Hatinya memendam amarah
Serasa ingin menumpahkan air mata darah

Pada semesta dia bercengkerama
Pada reranting kering yang tak lama lagi patah
Pada dedaunan yang mulai layu menguning
Pada tanah tandus yang lama tak tersentuh rintik hujan

Hanya kepada-Nya dia berkesah
Tentang anak yang dulu jalannya dipapah
Kini abai dan selalu membantah
Tak lagi peduli dengan segala titah dan petuah

Seorang diri tertatih-tatih
Hatinya begitu terluka dan merintih
Tiada lagi genggaman tangan yang menguatkan
Sang puan telah meninggalkannya dalam kesendirian

Lelaki yang bergelar ayah itu
Hanya bisa pasrah pada Sang Kuasa
Walau hati bagai teriris sembilu
Tetap melangkah meraih asa yang masih tersisa

Tarakan, 27 September 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun