Pandemi Virus Covid-19 memang menyebabkan Kegiatan Belajar Mengajar terhambat. Salah satunya, terjadi di Desa Sukadana, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Penyebaran virus yang massive menjadikan salah satu sekolah di daerah ini yaitu Sekolah Dasar Filial ditutup akibat pandemic virus ini.
Melihat Hal ini, Pemuda Peduli yang mengambil peran aktif dalam terciptanya sistem pendidikan yang menunjang untuk seluruh masyarakat secara adil dan merata, bergerak untuk membantu situasi ini
Melalui salah satu programnya, Social Navigation ikut membantu aktivasi pendidikan secara Kegiatan Belajar Mengajar dengan menciptakan Sekolah Alam bernama Sekolah Gumi di desa tersebut.
Social Navigation sendiri merupakan program pengabdian yang ditujukan untuk masyarakat di pelosok Indonesia. Prioritas program ini adalah masyarakat di Indonesia bagian Timur, dan Lombok menjadi salah satunya. Melalui Program ini juga, Sekolah Gumi tercipta sebagai salah satu perwujudan Pemuda Peduli (PP), peduli terhadap aktivasi pendidikan di daerah pelosok Indonesia.
"Sekolah Gumi diadakan sebagai Pendidikan Alternatif bagi siswa yang berada di daerah 3T itu sendiri ya. Berangkat dari kacamata pribadi saya, program ini tercipta karena kita gak bisa menutup mata akan kondisi pendidikan kita saat ini". Ungkap Said Alwy M.N.A selaku CEO dari Pemuda Peduli.
"Kita coba menghadirkan Pendidikan secara "utuh" untuk mereka yang berada di sana. Kondisi pandemic saat ini, dan juga sistem Pembelajaran Jarak Jauh yang sebagai penunjang Kegiatan Belajar Mengajar siswa itu sendiri" Jelasnya saat ditemui di Kantor Pemuda Peduli.
Adapun berbagai program yang dilaksanakan di sana di antaranya adalah :
- PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).
Tak lupa untuk menjaga kebugaran tubuh masing-masing dari siswanya, Pemuda Peduli juga mengadakan kegiatan berolahraga pagi secara rutin setiap harinya.
- Pembuatan Jamu dan Handsanitizer Alami.