Wihara Thai Hin Bio. Masyarakat Bandar Lampung sudah akrab mendengar nama tempat tersebut. Rumah ibadah ini terletak di Jalan Ikan Kakap Nomor 35, Telukbetung Selatan, kota Bandar Lampung. letak tempat ini sendiri memang berada di pemukian orang-orang Tionghoa Teluk Betung, Kota Bandar Lampung. Terlihat toko-toko yang berjejer di sekitar Vihara Thai Hin Bio. Kemungkinan besar, pemilik toko-toko itu masih keturunan Tionghoa.
Saat ini, pada 2021, usia Vihara Thai Hin Bio sudah mencapai 125 tahun. Masyarakat Lampung menganggap wihara ini yang paling tua di tanah SaI Bumi Ruwa Jurai.
Sekitar tahun 1850, seorang bernama Po Heng yang berasal dari Tiong Kok Hok Kian Hai Ting membawa Patung atau Rupang Kwan Im Phu Sha. Rupang yang dibwa Po Heng menarik perhatian masyarakat. Dari kejadian itu, ada keinginan untuk membangun tempat ibadah yang dapat digunakan bersama-sama.
Pada tahun yang sama, didirikanlah Cetya yang bernama Avaloktesvara atau yang dikenal Cetya Kwam Im Thong. Dulu, letaknya di daerah Gudang Agen (Pinggir Laut). Namun, bangunan tersebut tidak berdiri kokoh.
Tahun 1883, provinsi Lampung terkena bencana. Gunung Krakatau meletus. 3 hari 3 malam terjadi banjir yang cukup besar. Banjir besar menyebabkan Cetya Avaloktesvara mengalami kerusakan. Beruntung, saat itu, keluarga Po Heng yang tinggal di Cetya tersebut berhasil menyelamatkan rupang Kwam Im Phu Sha dan Siancai Liong Li. Dia pun membawanya ke tanjakan residen
Narasi lengkapnya ada dalam video di atas