Metro(5/6) Pondok Pesantren  KMT Imaadul Bilaad gelar wisuda. Acara wisuda ini dihadiri oleh beberapa tokoh penting Kota Metro, seperti Prof. Enizar selaku ketua PDA Aisiyah Kota Metro, Pak Masnuni Pimpinan Muhamadiyyah Kota Metro dan beberapa tokoh penting lainnya.
Pondok Pesantren KMT Imaadul Bilaad ini merupakan bagian dari unit pondok pesantren Imaadul Bilad. Pondok pesantren ini memiliki tiga unit kegiatan diantaranya adalah pondok pesantren mahasiswa, pondok pesantren SMA dan pondok pesantren SMP.
Wisuda angkatan ke-3 SMP KMT Imaadul Bilaad ini merupakan hajat yang sudah dipersiapkan sebagai bentuk rasa syukur juga eksistensi Pondok Imaadul Bilaad itu sendiri dalam mengambil peran memperbaiki peradaban dengan akhlak dan Alquran. Dari 68 santri dan santriwati yang diwisuda, diantaranya Miqdad Dzaky adalah salah seorang santri yang menyelesaikan hafalan Alquran 30 Juz, beberapa santri dan santriwati lainnya berhasil menyelesaikan hafalan Alquran 10 hingga 20 Juz.
"Pegang lah Alquran, hafalkan, karena setiap ayat yang dilantunkan akan mengalir pahala untuk kedua orang tua kalian" ucap Dr. Samson Fajar M. Kom selaku Mudir pondok pesantren saat sambutan.
"Fokuslah pada kelebihan anak jangan fokus pada kekurangan mereka, kita tidak tahu kelak mereka menjadi apa, yang terpenting mereka telah mengantongi ridho orang tua." Pesan Dr. Samson Fajar kepada orang tua dan hadirin.
Dalam acara wisuda yang dihadiri oleh 150 orang tamu tersebut, Mudir Pondok Pesantren juga berharap SMP KMT Imaadul Bilaad ini dapat menjadi pondok pesantren yang melahirkan generasi-generasi emas, memiliki keseimbangan ilmu dunia juga ilmu akhirat. Berbekal ilmu Alquran berharap akhlak pun diperbaiki sebaik isi Alquran.
Sebagaimana Nabi Muhammad Salallahu 'alahi wasalam diutus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlak umat manusia, begitu juga Pondok Pesantren Imaadul Bilaad ini didirikan dengan tujuan ikut memperbaiki peradaban umat yang hari ini tergerus oleh hedonisme.
Karena sejatinya secuil apa pun amal shaleh yang terpenting adalah bergerak, tidak diam dan membiarkan. Pesantren Imaadul Bilaad ini hadir untuk menggerakan para pengajar dan generasi yang lebih baik lagi, hingga generasi-generasi seterusnya terus dalam penjagaan akhlak islami dan tetap istiqomah dalam lingkar kebaikan. Tidak terbawa oleh arus pergaulan yang begitu bebas dan gencar diramaikan di dunia maya sehingga nampak menjadi hal yang wajar dan lumrah.
Suatu keburukan yang terus menerus disuguhkan akan nampak wajar dan sah-sah saja diterima meski sebetulnya sangat menyalahi aturan norma. Karena itu, pondok pesantren Imaadul Bilaad akan terus menanamkan akhlak islami secara masif kepada santri agar dapat menyaring hal-hal yang baik dan tidak baik menurut islam.
