Mohon tunggu...
ALFAREJA SANGAJI
ALFAREJA SANGAJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kemanusiaan adalah satu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pancasila: Antara Harapan dan Kenyataan

19 Juli 2022   08:55 Diperbarui: 19 Juli 2022   09:02 1912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: KedaiPena. Com (Gambar) 

Pancasila sebagai landasan berpijak, baik dalam aspek politik, ekonomi, hukum, sosial dan sebagainya, atau pun sebagai dasar negara Indonesia. Pancasila sebagai pandangan hidup (Way of life) bangsa Indonesia, hal ini tercermin di dalam pidato Bung Karno 1 Juni 1945 pada sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) sebagai philosofisce grondslag.

Sebagai philosofisce grondslag tentunya Pancasila bukanlah suatu dogma yang kemudian dibangun atas dasar nafsu individualitas, melainkan sebagai manifestasi dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara, yang mengandung prinsip-prinsip persamaan kesederajadan, yang terhimpun dalam ruang kekeluargaan. 

Nilai-nilai Pancasila yang hadir sebagai manifestasi atas kepentingan dan tujuan bersama seluruh masyarakat Indonesia yang mengandung cita-cita masa depan dan harapan ideal demi terwujudnya masyarakat yang beradab dan berkeadilan. 

Sebagai cita-cita masa depan, aktualisasi dan implementasi nilai-nilai Pancasila menjadi syarat utama dan kewajiban dalam mengatur kehidupan bernegara didalam menjawab berbagai perkembangan zaman, agar nilai-nilai tersebut tidak tinggal sebagai argumentatif dan konsepsi belaka. 

Melihat situasi dan kondisi bernegara yang semakin carut marut pada saat ini, kita diibaratkan sebagai manusia yang lupa akan identitas dirinya, sebagai manusia yang hidup tanpa arah dan tujuan yang jelas.

Pancasila yang menjadi warisan berharga, yang menjadi landasan pijakan dalam mengatur kehidupan bernegara kian hanya menjadi simbol serta filosofi yang tak memiliki harganya sama sekali, sebab kandungan nilai, prinsip yang menghimpun cita-cita dan tujuan bersama tersebut hanya dijadikan bahan gagasan di dalam ruang-ruang publik tanpa praktik sama sekali. 

Disintegrasi dalam kehidupan bernegara diakibatkan ketidakaturan pengelolaan pemerintahan baik dalam aspek politik, ekonomi dan sebagainya menjadi faktor pendistorsian atas nilai-nilai yang terkandung didalam Pancasila tersebut.

Di dalam lapangan politik, para aktor-aktor politik membangun berbagai opini yang kemudian dapat melunturkan nilai-nilai Pancasila, hal ini terlihat dari berbagai opini yang di bangun dalam penggiringan publik ke isu-isu SARA, saling menjatuhkan dengan gagasan yang tidak ideal. 

Di dalam lapangan ekonomi, ketimpangan-ketimpangan ekonomi terus meningkat tajam, yang menyebabkan kemiskinan melanda hampir sebagian besar penduduk Indonesia, akibatnya pengangguran merajalela atas dasar sulitnya lowongan pekerjaan yang tidak dapat mengimbangi pertumbuhan manusia yang bersumber dari tata kelola dibidang ekonomi yang kurang tepat. 

Nilai-nilai Pancasila yang mengandung harapan dan cita-cita masa depan bersama, terbentur dengan realitas yang dialami saat ini, hal demikian diakibatkan oleh penyimpangan atas nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun