Tokoh Adat H. Umar Nurlatu menyampaikan bahwa, penertiban tambang emas gunung botak sejak  tanggal, 20 Mei 2022 kemarin harus di dukung semua pihak oleh karena akibat, di khawatirkan aktifitas tersebut berdampak pada tindakan kriminal, dan memperkecil penggunaan bahan kimia berbahaya cianida.Â
Olehnya itu  kami menghimbau semua pihak yang berkepentingan agar dapat menahan diri atas semua aktifitas yang selama ini dilakukan di Gunung Botak.Â
Sebab suka tidak suka mau pun tidak , aktifitas di gunung botak sesuai penyampaian presiden jokowi dan aturan pemerintah yang ada tambang emas gunung botak masi di kategorikan tambang ilegaal. Olehnya itu penting kiranya semua pihak dapat menahan diri
H. Umar Nurlatu melanjutkan, bahwa kami masyarakat Adat juga sangat menginginkan respon cepat pemerintah daerah, provinsi dan pusat agar Tambang Gunung Botak dapat sesegera mungkin dapat di legitimasi, agar respon positif masyarakat juga dapat terjawab, dengan kehadiran Ijin Pertambangan Rakyat.Â
Terkait respon masyarakat adat yang mengatasnamakan Lembaga Adat Soar Pitoe Soar Pa, agar jangan terprovokasi dengan semua informasi terkait tambang Gunung botak, Lembaga Adat itu punya marwah dan kewibawaan nya sehingga jangan kita masyarakat Adat hanya di ekploitasi dan di adudomba demi kepentingan pemain besar yang itu justru terus membuat kerusakan lingkungan kita yang selama ini terus di ekploitasi.Â
terkait info perusakan Baliho Raja,Hinolong dan ,Kakcodin  tegas Umar itu info profokatif , baliho tersebut ada dan tidak rusak sama sekali itu simbol pranata Adat kami jangan sampaikan info yang provokatif.Â
Sebab sesuai struktur Pranata Adat kami justru mengacu pada Raja Bp Fandi Ashari Wael, Kakcodin, Bp. Ali Wael, Hinolong Baman ,Bp Manalilin Besan . Dan para kepala soa tutup umarÂ