Mohon tunggu...
Alfandika IsmeiRahmat
Alfandika IsmeiRahmat Mohon Tunggu... Desainer - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Hobi saya adalah membuat desain gambar digital dan fotografi

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Buku "Memilih Bahagia di Usia Senja"

29 November 2022   10:45 Diperbarui: 29 November 2022   11:21 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Pensiun dan menua adalah dua hal yang selalu berjalan beriringan. Bagaimanakah kehidupan kita nantinya, ketika usia telah berkepala empat, lima, enam, tujuh, ataukah lebih. Bayangan untuk selalu hidup bahagia adalah impian siapa saja. Tak ada yang memimpikan hal buruk selain itu. Namun, terkadang impian hanya sebatas imaji tanpa realisasi. Hal inilah yang membuat saya bersemangat untuk membuat buku ini, saya ingin mengajak Anda yang sekarang aktif bekerja untuk bisa mempersiapkan diri sedini mungkin agar bisa menyambut akhir masa kerja dan menyambut masa tua dengan suka cita. Pun untuk Anda yang sudah terlunjur menjalani masa tua, selalu ada harapan untuk Anda dapat berbahagia.

Lalu seseorang yang belum habis masa kerjanya, tetapi memutuskan berhenti bekerja pada perusahaan atau instansi juga disebut pensiun. Lantas, orang yang pensiun itu bisa hidup makmur dengan uang tunjangan pensiun yang dimilikinya. Berakhirnya masa kerja merupakan langkah awal untuk meraih kesuksesan diri Anda yang sesungguhnya. Sukses tanpa adanya keterikatan dengan sebuah instansi atau perusahaan. Sukses sejati untuk diri Anda atas usaha, waktu, dan hidup Anda sendiri.

Buku ini membahas tentang bagaimana mempersiapkan masa pensiun dengan sungguh-sungguh. Untuk itu, sebelum kekhawatiran itu muncul kembali mari kita belajar bersama bagaimana mempersiapkan "Bahagia di hari tua".

Pensiun tak lepas dari yang namanya usia tua. Tak sedikit yang orang yang takut untuk menua, padahal tua bukanlah sebuah aib, bukan hal yang harus dihindari. Tua adalah fitrah kita bahwa kesempatan hidup ternyata masih ada, tahun demi tahun. Ada sebuah pepatah mengatakan tua-tua keladi, makin tua makin jadi, artikan ini pada hal baik dalam hidup Anda. Fisik boleh saja tampak rapuh, rambut penuh uban, kulit mengeriput. Namun, semangat tetap berkobar ka rena bahagia itu milik siapa saja, termasuk para orang tua. Semakin tua, Anda akan semakin menjadi lebih baik, bijak, dan dewasa. Older and wiser, semakin tua seseorang, seharusnya ia makin bijaksana.

Manusia, makhluk paling sempurna yang Tuhan ciptakan. Diberi akal untuk berpikir, memilih, dan bisa melakukan banyak hal. Salah satunya adalah untuk bisa meraih kebahagiaan hidup. Selalu ada pilihan dalam hidup dan bahagia adalah pilihan terbaik yang Anda lakukan.

Ketika pensiun menghampiri dengan segala keadaan Anda saat ini, baik, buruk, mapan, atau masih serabutan dan tak tahu harus apa. Maka, untuk pertama kali ubah mindset Anda sekarang. Pensiun bukanlah akhir segalanya. Ia hanya salah satu bagian dari siklus hidup yang harus dijalani. Masih ada perjalanan hidup yang siap meng hadang di depan. Berliku atau lurus. Semua siap untuk dijalani dan Anda tak akan tahu akan seperti apa jalan itu sebelum mencoba un tuk melewatinya.

Hakikatnya manusia pasti mencari kebahagiaan dalam hidupnya. Namun, seringkali orang-orang salah memersepsikan sumber bahagia. Ada yang menganggap bahagia itu dengan berlimpahnya materi. Ketika ia berjalan kaki dan melihat orang lalu lalang dengan kendaraannya, maka baginya betapa bahagia mereka. Tak penat berjalan, hanya duduk santai dan tiba di tujuan. Ketika kendaraan dimiliki.

Demi mengejar materi, ada yang rela bekerja siang malam, banting tulang tak kenal waktu, hingga dengan tetangga pun tak sempat saling sapa. Bahkan hal darurat atau penting yang terjadi, baik di rumah atau lingkungannya sendiri pun tak tahu. Kehidupan sosial nya ter gerus untuk mengumpulkan pundi-pundi kekayaan.

Mereka yang menganggap fisik cantik dan gagah adalah sumber kebahagiaan. Banyak cara dilakukan untuk mendapatkan fisik yang sempurna. Melakukan perawatan dengan berbagai macam biaya hingga melakukan operasi, bahkan ada yang tak segan mengubah sesuatu di dirinya demi tercapai apa yang diinginkan. Banyak yang merasa iri dengan popularitas seseorang, sehingga berbagai cara dilakukan agar bisa mencapai hal yang sama.

Banyak hal lainnya yang dianggap sebagai sumber kebahagiaan oleh seseorang, jabatan tinggi, punya anak cucu, sekolah tinggi, dan sebagainya. Namun, ternyata itu semua 'belum tentu' menjadi sumber kebahagiaan yang sebenarnya.

Buku yang tepat untuk menjadi bacaan kita dalam memecahkan permasalahan yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun