Mohon tunggu...
Alfa Maghfiroh
Alfa Maghfiroh Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger amatiran

Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Lirihnya Suara Takbir

28 Juli 2021   10:09 Diperbarui: 28 Juli 2021   10:41 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Pandemi membawa kita ke kondisi yang sulit dimengerti dari soal hati hingga ekonomi. Kadang kondisi ini masih sulit diterima dalam akal sehatku ini. Dulu dunia terasa ramai, walau aku kadang merasa asing di tengah-tengah keramaian tetapi aku tak suka kesepian. Terpojok dalam sebuah ruangan yang telah menemaniku bertahun-tahun dan kini menjadi tempatku bercerita dengan diriku sendiri. Khawatir dan takut akan hal-hal yang belum aku hadapi.

Namun yang paling aku sayangkan adalah lirihnya suara takbir. Mengumandangkan takbir saja pelan-pelan takut dengan para petugas keamanan. Suara takbir hanya terdengar sebentar saja itupun dilantunkan oleh kakek yang telah beruban. Suaranya lirih sekali sedikit bersemangat tetapi disela dengan nafasnya yang terputus-putus. Rasanya seperti mimpi dulu takbiran terasa ramai dengan para bocil yang berputar mengitari desa sambil menyerukan takbir. Suaranya lantang diselingi tangisan atau bahkan tawaan. Langit terasa lebih terang dengan hadirnya oncor-oncor yang dibawa oleh para bocil. Para remaja memimpin barisan membawa bola api dan memainkannya. Beberapa balon udara diterbangkan bersama-sama di lapangan tempat dulu semua orang menonton bola.

Terkadang tarkbir keliling menjadi momen bertemu dengan teman lama ataupun teman dekat. Senang sekali meneriaki namanya atau terkadang sengaja bertemu untuk menghabiskan malam takbiran. Itu hanya sekilas memori malam takbiran belum perihal rusuhnya bersama teman ketika ingin mengumandangkan takbiran. Terkadang harus antri untuk bisa memegang mic atau kentongan dan bedug yang selalu mengiri suara takbir di mushola. Kini malam takbiran terganti dengan suara televisi yang biasanya menyiarkan konser dangdut bersama artis-artis. Suara takbir lirih kalah dengan suara hajatan dan ramainya mall. Semoga corona cepat pergi dan kondisi cepat pulih kembali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun