Mohon tunggu...
Naufal Alfarras
Naufal Alfarras Mohon Tunggu... Freelancer - leiden is lijden

Blogger. Jurnalis. Penulis. Pesilat. Upaya dalam menghadapi dinamika global di era digitalisasi serta membawa perubahan melalui tulisan. Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah. "Dinamika Global dalam Menghadapi Era Digitalisasi" Ig: @naufallfarras

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Aksi Ricuh, Akankah Krisis Ekonomi Terulang Kembali?

28 September 2019   21:02 Diperbarui: 28 September 2019   21:04 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Nilai Rupiah Menurun (Sumber: liputan6.com)

Aksi mahasiswa dalam menolak keras pengesahan sejumlah produk legislasi oleh DPR RI berakhir ricuh antara massa dengan aparat keamanan. Aksi demikian tentu menimbulkan tanda tanya bagi investor yang ingin menanamkan modal di Indonesia.

Kepastian hukum menjadi faktor yang amat mempengaruhi investor dalam berinvestasi. Aksi yang berujung kericuhan hingga merusak fasilitas umum semakin menumbuhkan rasa keraguan para investor ini.

Aksi unjuk rasa yang dimotori oleh mahasiswa tentu berimbas bagi laju pertumbuhan ekonomi di tanah air. Contohnya, telah terjadi penekanan terhadap nilai rupiah dalam pasar keuangan. Nilai tukar rupiah pun melemah dalam beberapa waktu terakhir.

Keberhasilan mahasiswa sedikit terbukti dengan penundaan pengesahan RUU Pertanahan meski penundaan bukan hal yang sebenarnya diinginkan oleh massa.

Pemerintah langsung memberi pernyataan bahwa penundaan bukan sekadar meredam aksi mahasiswa. Akan tetapi membuka ruang bagi publik yang ingin memberi masukan terhadap perbaikan hukum pertanahan kedepannya.

Revisi UU KPK diklaim memiliki dampak negatif paling kuat. Beberapa akademisi menyatakan bahwa investasi dipastikan terhambat apabila pemberantasan korupsi kian melemah.

Alasannya lagi-lagi dalam penanaman modal dibutuhkan kepastian hukum dari negara bersangkutan. Korupsi terbukti menjadi musuh besar bagi global sehingga mengancam kestabilan ekonomi.

Aksi mahasiswa yang berujung rusuh juga merugikan sektor penjualan ritel. Gerai makanan dan minuman merasakan betul dampak yang ditimbulkan

Kedua gerai kerap beroperasi secara harian, namun terpaksa tutup lapak akibat aksi mahasiswa hingga omzet harian mau tidak mau harus rela terpotong.

Akses transportasi mesti ditutup di beberapa titik guna mencegah hal yang tidak diinginkan. Dampaknya kembali dirasakan oleh sektor ritel dimana pengiriman logistik terganggu dan membutuhkan ongkos tambahan.

Tindakan represif yang mewarnai setiap aksi turun ke jalan memang dinilai ampuh dalam mengubah suatu produk legislasi. Beberapa Undang-undang yang awalnya akan disahkan ternyata kini ditunda hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun