Mohon tunggu...
Naufal Alfarras
Naufal Alfarras Mohon Tunggu... Freelancer - leiden is lijden

Blogger. Jurnalis. Penulis. Pesilat. Upaya dalam menghadapi dinamika global di era digitalisasi serta membawa perubahan melalui tulisan. Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah. "Dinamika Global dalam Menghadapi Era Digitalisasi" Ig: @naufallfarras

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peneliti Diaspora, Solusi Memajukan Ilmu Pengetahuan

24 Agustus 2019   10:34 Diperbarui: 24 Agustus 2019   15:46 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Peneliti (Sumber: enscm.fr)

Kehadiran peneliti diaspora diharapkan membawa angin positif bagi bidang penelitian dan pengembangan pengetahuan Indonesia. Hambatan salah satunya berasal dari stigma masyarakat mengenai nuklir.

Rata-rata hampir semua masyarakat Indonesia masih alergi saat mendengar atau mengucapkan kata nuklir. Padahal, Indonesia sudah memiliki tiga reaktor nuklir di tanah air meski baru sebatas riset dan penelitian.

Energi yang dihasilkan sudah cukup tinggi, namun belum dapat digunakan sebagai pembangkit listrik secara luas. Bandung, Jogja, dan Serpong merupakan lokasi ketiga reaktor nuklir tersebut.

Reaktor yang tersedia dimanfaatkan sebesar 50 persen oleh perguruan tinggi, 30 persen untuk sektor kesehatan, dan sisanya 20 persen dimanfaatkan oleh industri.

Peneliti diaspora kelak akan menyandang tanggung jawab dalam memberikan pemahaman suatu permasalahan yang salah satunya mengenai nuklir.

Pemanfaatkan teknologi sains di Indonesia juga belum beroperasi maksimal. Akibatnya, banyak teknologi sains yang membanjiri pasar tanah air merupakan produk impor dari berbagai negara asing.

Potensi peneliti diaspora mesti dimanfaatkan dengan maksimal dalam menunjang pengetahuan dan mendukung teknologi sains karya anak bangsa agar mampu bersaing secara global.

Bogor, 24 Agustus 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun