Mohon tunggu...
Naufal Alfarras
Naufal Alfarras Mohon Tunggu... Freelancer - leiden is lijden

Blogger. Jurnalis. Penulis. Pesilat. Upaya dalam menghadapi dinamika global di era digitalisasi serta membawa perubahan melalui tulisan. Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah. "Dinamika Global dalam Menghadapi Era Digitalisasi" Ig: @naufallfarras

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Akhir Startup Theranos, Cek Darah Berujung Bui

15 Agustus 2019   20:41 Diperbarui: 15 Agustus 2019   20:57 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Startup Theranos (Sumber: businessinsider.com)

Sepak terjang para pendiri atau pemilik perusahaan rintisan yang masuk dalam kategori sukses dimana mampu membawa perubahan bagi publik tidak serta merta dapat terus eksis.

Justru setelah berada di puncak kejayaan, tidak menutup kemungkinan mereka mengalami kondisi berbanding terbalik dengan yang dialami sebelumnya. Hal ini dialami oleh seorang wanita cantik dan muda yang berasal dari Amerika Serikat.

Elizabeth Holmes saat masih berusia 19 tahun telah dikenal sebagai pendiri startup atau perusahaan rintisan bernama Theranos. Pada saat di posisi puncak, Holmes bahkan memiliki sebanyak 800 karyawan Theranos yang bekerja di Silicon Valley, AS.

Perusahaan rintisan Theranos milik Holmes mampu memberikan kemudahan dalam teknologi dunia medis dalam melakukan cek darah. Hanya dengan setetes darah, berbagai jenis penyakit dapat diketahui dengan bantuan startup ini.

Mulai dari mengukur tekanan darah hingga diklaim mampu mendeteksi penyakit mematikan seperti kanker. Inovasi teknologi yang dilakukan oleh Holmes terbilang sukses.

Faktanya, Holmes pun meraih gelar sebagai miliarder wanita termuda versi Forbes. Seorang Holmes juga pernah masuk dalam kategori 100 orang paling berpengaruh versi TIME pada tahun 2015 silam.

Dirinya sempat beberapa kali menjadi perbincangan hangat kala kerap tampil di sampul media ternama seperti Fortune maupun Forbes pada tahun 2014. Holmes juga rutin menghadiri forum yang bertujuan untuk berbagi pengalaman sukses.

Holmes sempat berada dalam satu panggung bersama dengan Jack Ma selaku pemilik perusahaan Ali Baba dan juga bersama Bill Clinton selaku mantan Presiden Amerika Serikat di Clinton Global Initiative pada 2015 lalu.

Ibarat perputaran roda, kehidupan sang pendiri Theranos kini bisa dibilang kurang beruntung. Berbagai permasalahan datang dan dirinya kini tengah terancam hukuman bui selama 20 tahun.

Holmes sedang menerima dakwaan atas penipuan yang disebut merugikan para investor beserta stakeholder mengenai teknologi cek darah miliknya.

Hal tersebut berawal dari kecurigaan yang diungkapkan oleh John Carreyrou, seorang pemenang pulitzer prize sekaligus jurnalis Wall Street Journal.

Carreyrou memperoleh beberapa fakta bahwa startup Theranos milik Holmes tidak akurat dalam membaca hasil cek darah sehingga berpotensi merugikan pengguna maupun investor.

Selain ancaman bui, Holmes juga tidak diizinkan menjadi direktur maupun bagian eksekutif perusahaan publik manapun selama 10 tahun kedepan.

Kasus yang menimpa Holmes juga tidak luput dari perhatian media seperti HBO. Mereka telah membuat sebuah film dokumenter yang digarap oleh Alex Gibney dengan judul "The Inventor: Out for Blood in Silicon Valley" pada Maret lalu.

Film ini menceritakan bagaimana perjalanan hidup Holmes hingga keadaan dirinya sekarang. Tak hanya itu, kisah Holmes rencananya akan diangkat dalam layar lebar yang akan diperankan oleh Jennifer Lawrence.

Kisah yang dialami oleh Elizabeth Holmes memberi pelajaran hidup yang tak boleh terlupakan. Posisi puncak kejayaan yang sedang ditempati tidak dapat dipertahankan terus menerus apabila melakukan hal-hal yang bersifat merugikan pihak lain.

Startup Theranos yang bergerak di bidang medis tidak bisa dianggap remeh. Kesalahan dalam diagnosa dapat berakibat fatal bagi penggunanya. Hal ini justru menjadi cambuk bagi perusahaan rintisan yang ingin berjuang dalam dunia medis.

Bogor,15 Agustus 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun