Mohon tunggu...
Naufal Alfarras
Naufal Alfarras Mohon Tunggu... Freelancer - leiden is lijden

Blogger. Jurnalis. Penulis. Pesilat. Upaya dalam menghadapi dinamika global di era digitalisasi serta membawa perubahan melalui tulisan. Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah. "Dinamika Global dalam Menghadapi Era Digitalisasi" Ig: @naufallfarras

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Mengenal Face Recognition, Tiap Jejak Terpantau Teknologi

22 Juli 2019   23:00 Diperbarui: 23 Juli 2019   09:42 1240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Teknologi face recognition (Ist) | Kompas.com

Foto selfie kemudian akan disimpan dan hanya digunakan untuk keperluan verifikasi oleh pihak Grab. Foto juga tidak akan diserahkan kepada pengemudi dan tidak akan muncul sebagai foto profil pengguna pada aplikasi ini.

Tak mau ketinggalan, Olimpiade Tokyo yang akan diselenggaran pada 2020 mendatang juga akan menggunakan teknologi face recognition dalam skala besar. Teknologi tersebut diperkirakan mampu menangani sebanyak 400 ribu orang.

Hal ini diharapkan mampu mengurangi masalah kartu ID palsu maupun yang hilang. Dan juga mempercepat akses keluar masuk baik atlet, petugas, dan media ke berbagai lokasi selama Olimpiade berlangsung.

Namun, ada beberapa otoritas yang mulai mencabut izin penerapan teknologi face recognition karena alasan tertentu. Salah satunya yakni San Fransisco.

San Fransisco yang berada di Amerika Serikat melarang penggunaan teknologi face recognition kepada warga sipil. Silicon Valley yang dikenal sebagai lokasi perusahaan teknologi dunia seperti Google dan Facebook bermarkas di San Fransisco.

Ewa Nowak yang berprofesi sebagai seorang desainer, dikutip melalui Ubergizmo bahwa dirinya berhasil merancang perhiasaan dimana pada saat digunakan mampu menghalangi teknologi pengenalan wajah itu.

Perhiasan tersebut dibagi menjadi tiga bagian. Dua bagian pertama yaitu berbentuk dua lingkaran masing-masing berwarna kuning yang ditaruh pada tulang pipi.

Selanjutnya, kedua lingkaran ini disambungkan dengan sejenis tali yang tersambung dengan bentuk persegi panjang yang ditaruh di bagian dahi.

Desain yang terbilang unik diklaim mampu menjaga privasi seseorang sehingga dapat menangkal ataupun mengelabui penggunaan sistem face recognition yang marak digunakan oleh beberapa negara di dunia.

Penerapan teknologi face recognition menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan. Jika tidak diterapkan berpotensi semakin membahayakan keselamatan masyarakat dan upaya mengurangi kejahatan juga terhambat.

Kemampuan dalam teknologi tersebut mampu melakukan analisis kerumunan dan membantu penyelidikan tingkat lanjut apabila terjadi insiden teror.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun