Mohon tunggu...
Naufal Alfarras
Naufal Alfarras Mohon Tunggu... Freelancer - leiden is lijden

Blogger. Jurnalis. Penulis. Pesilat. Upaya dalam menghadapi dinamika global di era digitalisasi serta membawa perubahan melalui tulisan. Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah. "Dinamika Global dalam Menghadapi Era Digitalisasi" Ig: @naufallfarras

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Skala Richter dan Magnitudo, Mana yang Tepat Digunakan?

15 Juli 2019   14:21 Diperbarui: 15 Juli 2019   14:24 1661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Gempa Berkekuatan 7,2 Skala Richter Mengguncang Maluku Utara". Rasanya hampir semua media namun tidak semuanya menyebutkan hal demikian.

Padahal, penulisan tersebut dinilai kurang tepat dan harus segera diperbaiki. Letak kekeliruan berada pada istilah 'skala richter' sebagai ukuran intensitas gempa yang baru saja terjadi.

Jika dilihat lebih cermat, pernyataan yang disampaikan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui situs resmi tidak lagi mencantumkan skala richter sebagai besaran gempa.

Penggunaan Magnitudo (M) dan Skala Richter (SR) masih menimbulkan tanda tanya. Tidak hanya di masyarakat, media di tanah air pun masih kerap bingung menentukan satuan dalam mengukur besaran gempa.

Perlu diketahui bahwa BMKG sudah tidak lagi menggunakan skala richter sebagai ukuran gempa, akan tetapi kini telah menggunakan ukuran magnitudo.

Berbagai negara dunia sudah mulai meninggalkan skala richter sebagai alat ukur. Kalangan akademisi menilai skala richter sudah tidak relevan untuk terus digunakan.

Baik media cetak maupun elektronik sebagian besar belum mengetahui secara pasti penggunaan judul yang tepat antara magnitudo atau skala richter.

Penggunaan skala richter sebagai ukuran gempa merupakan bentuk apresiasi terhadap Charles Francis Richter yang telah menemukan alat ukur gempa pada tahun 1935. Richter merupakan seorang fisikawan asal Amerika Serikat.

Skala richter mengukur kekuatan gempa dengan membuat simpangan amplitudo maksimum pada seismograf. Seismograf adalah suatu alat atau sensor yang digunakan untuk mengukur gempa atau getaran yang terjadi di permukaan tanah.

Penggunaan skala richter biasanya digunakan dalam ruang lingkup yang sempit serta gempa dengan kekuatan kecil. Lokasi radius yang mampu diukur secara tepat kurang dari 500 hingga 600 kilometer dari pusat gempa..

Awalnya skala richter digunakan untuk mengukur gempa yang terjadi di wilayah California Selatan. Dalam perkembangannya skala tersebut banyak digunakan pada lokasi lainnya.

Masih terdapat kelemahan dalam metode ini dimana tidak menggambarkan energi yang terkandung pada gempa. Selanjutnya, hitungan skala richter menjadi kurang akurat apabila terjadi gempa berkekuatan diatas 6,0.

Mundur sebelum skala richter kerap diandalkan, terdapat skala mercalli yang menjadi satuan ukuran gempa. Giuseppe Mercalli seorang vulkanologis asal Italia pada 1902 berhasil menemukan satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.

Namun, skala ini dianggap terlalu subjektif serta sulit diterapkan untuk mengukur gempa di kawasan terpencil. Modeified Mercalli Intensity (MMI) menggunakan skala intensitas dalam mengukur kekuatan gempa.

Magnitudo memiliki metode ukur berdasarkan sensor frekuensi broad band 0,002-100 Hz yang memiliki tingkat keakuratan lebih baik ketimbangan skala richter.

Metode dilakukan dengan menghitung energi yang dilepaskan sehingga menimbulkan gempa berdasarkan luas rekahan, panjang slip, dan sifat rigiditas atau kekakuan. Secara hitungan lebih kompleks daripada skala richter.

Pasca gempa yang melanda Maluku Utara pada Minggu sore kemarin, dilaporkan satu orang meninggal dunia serta mengakibatkan sebanyak 160 bangunan rumah mengalami kerusakan.

Sebagai negara yang rawan bencana terlebih bencana gempa bumi, edukasi mengenai mitigasi bencana merupakan hal pokok dan semestinya dipahami seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Diperlukan edukasi kepada masyarakat agar lebih memahami istilah yang tepat antara magnitudo atau skala richter. Media massa tentu harus mengevaluasi penggunaan kedua ukuran tersebut.

Mulai dari hal-hal yang terlihat sangat kecil namun berpengaruh besar. Memberikan penjelasan kepada publik tentang penggunaan istilah magnitudo yang lebih tepat.

Maka, penulisan yang tepat dapat diubah menjadi "Gempa Berkekuatan Magnitudo 7,2 Mengguncang Maluku Utara". Mari membiasakan yang benar dan bukan membenarkan kebiasaan yang sudah ada.

Bogor, 15 Juli 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun