Mohon tunggu...
Naufal Alfarras
Naufal Alfarras Mohon Tunggu... Freelancer - leiden is lijden

Blogger. Jurnalis. Penulis. Pesilat. Upaya dalam menghadapi dinamika global di era digitalisasi serta membawa perubahan melalui tulisan. Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah. "Dinamika Global dalam Menghadapi Era Digitalisasi" Ig: @naufallfarras

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama FEATURED

Intip Beragam Upaya Menghadapi Hoaks Vaksin

23 Juni 2019   11:22 Diperbarui: 28 Maret 2020   15:56 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang anak menangis saat diimunisasi measles-rubella (MR) di Solo, Jawa Tengah, Selasa, (1/8/2017). Pemberian imunisasi ini akan menyasar seluruh anak usia 9 bulan sampai 15 tahun di Solo. | KOMPAS/ERWIN EDHI PRASETYA

Gerakan antivaksin tidak hanya terjadi di Indonesi melainkan juga di berbagai negara dengan alasan keamanan, kualitas, dan kehalalan. Informasi hoaks tentang vaksin dan penolakan terus berkembang.

Solusi berupa menyajikan informasi akurat seputar manfaat vaksin perlu digiatkan. Padahal, teknologi vaksin kini sudah sangat berkembang. Kualitas dan keamanan dalam langkah preventif tidak perlu dipertanyakan lagi.

Situs resmi WHO bahkan telah memberikan informasi mengenai wabah yang sedah melanda suatu daerah serta vaksin yang dapat digunakan sebagai tindak pencegahan apabila wisatawan ingin berkunjung ke daerah tersebut.

Konten hoaks terutama di media sosial menjadi tantangan dalam menyukseskan program vaksinasi di Indonesia serta global. Vaksin merupakan upaya pencegahan terhadap penyakit menular berbahaya.

Dengan teknologi yang kian hari kian berkembang pesat tidak menjadi halangan masyarakat Indonesia dalam melakukan vaksinasi.

Kemajuan teknologi justru semakin meningkatkan keamanan, kualitas, dan menghilangi keraguan masyarakat terhadap vaksin yang telah disediakan pemerintah.

Tantangan yang dihadapi berupa hoaks vaksin harus dilawan agar tidak menimbulkan keresahan. Meningkatkan wawasan pemahaman vaksin tentu melalui media cetak atau elektronik yang dijamin kredibilitasnya.

Bogor, 23 Juni 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun