Mohon tunggu...
Naufal Alfarras
Naufal Alfarras Mohon Tunggu... Freelancer - leiden is lijden

Blogger. Jurnalis. Penulis. Pesilat. Upaya dalam menghadapi dinamika global di era digitalisasi serta membawa perubahan melalui tulisan. Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah. "Dinamika Global dalam Menghadapi Era Digitalisasi" Ig: @naufallfarras

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Waspada Rupiah Palsu Menjelang Lebaran

3 Juni 2019   16:19 Diperbarui: 3 Juni 2019   16:26 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada saat perayaan lebaran sedang berlangsung, salah satu kegiatan yang rutin dilakukan oleh segelintir orang adalah menukar uang lama dengan uang baru sebelum membagikannya kepada sanak saudara.

Selain untuk mendapatkan pecahan uang kertas baru, menukar uang juga bertujuan agar nominal yang akan diberikan kepada sanak saudara sesuai dengan yang dibagikan.

Untuk memenuhi permintaan masyarakat terhadap penukaran uang baru, Bank Indonesia selaku bank sentral telah menyiapkan hampir tiga ribu titik penukaran uang di seluruh Indonesia.

Karena kesibukan yang dijalani, tidak jarang masyarakat menukarkan uang mereka di lokasi yang ilegal alias tidak dapat dipertanggungjawabkan. Dampaknya tak jarang dari mereka yang malah menerima uang palsu.

Rupiah palsu adalah suatu benda yang bahan, ukuran, warna, gambar, dan/atau desainnya menyerupai rupiah yang dibuat, dibentuk, dicetak, digandakan, atau diedarkan atau digunakan sebagai alat pembayaran secara melawan hukum.

Bank Indonesia mencatat kasus tindak pidana uang palsu di Indonesia pada tahun 2012 mencapai 50.134 lembar. Banyaknya peredaran uang palsu terlebih lagi menjelang lebaran disebabkan banyak faktor.

Salah satunya yaitu faktor ekonomi masyarakat yang masih rendah. Hal ini dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab dalam mengedarkan uang palsu.

Kecanggihan teknologi menjadi alasan meningkatnya peredaran uang palsu. Kemajuan teknologi ini dimanfaatkan untuk membuat uang rupiah palsu demi keuntungan pribadi atau golongan.

Bank Indonesia kembali mengimbau kepada masyarakat untuk terus berhati -- hati terkait peredaran uang palsu. Tempat penukaran uang tahun ini jauh lebih banyak dari tahun sebelumnya yang semula 1.176 titik menjadi 2.941 titik.

Syarat yang perlu dipenuhi pun cukup mudah hanya menyerahkan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Bank sentral milik Indonesia juga menyediakan layanan mobil kas keliling untuk menjangkau masyarakat di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Selain itu juga telah disiapkan titik penukaran uang di rest area dan SPBU pada jalur mudik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun