Mohon tunggu...
Naufal Alfarras
Naufal Alfarras Mohon Tunggu... Freelancer - leiden is lijden

Blogger. Jurnalis. Penulis. Pesilat. Upaya dalam menghadapi dinamika global di era digitalisasi serta membawa perubahan melalui tulisan. Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah. "Dinamika Global dalam Menghadapi Era Digitalisasi" Ig: @naufallfarras

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lagi, Elite Politik Penyebar Hoax Diamankan

27 Mei 2019   14:53 Diperbarui: 27 Mei 2019   14:56 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: majalahkartini.co.id

Seharusnya para elite politik di Indonesia menyadari betul dampak dan resiko yang ditimbulkan dari penyebaran terhadap konten hoax. Tujuan utamanya adalah untuk memecah belah rasa persatuan dan kesatuan bangsa ini.

Jabatan yang diperoleh dengan cara yang salah, maka ketika jabatan itu diemban tidak akan mampu memberikan karya terbaik dalam menyejahterakan rakyatnya. Malah dikhawatirkan membawa bangsa Indonesia terjerumus ke dalam jurang kebodohan.

Ada dua poin yang ingin penulis sampaikan kali ini. Yang pertama, berdasarkan pembelaan yang diutarakan oleh pengacara Mustofa, bahwa akun milik kliennya kerap diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Setelah diselidiki lebih lanjut, ternyata tidak ada keterlibatan dari pihak luar melainkan diri sendiri. Setelah menyadari bahwa akun milik pribadinya beberapa kali diretas, seharusnya yang bersangkutan memilih untuk memperbaiki sistem keamanan data pribadi agar tidak mudah diretas.

Disini penulis melihat adanya unsur kelalaian yang dilakukan oleh yang bersangkutan. Sebagai elite politik, alangkah lebih baik apabila dirinya sesegera mungkin memperbaiki ataupun meningkatkan sistem keamanan data pribadi. Apabila masih belum menemui titik terang, dapat langsung bertanya kepada pakar sistem keamanan data.

Yang kedua, pernyataan yang disampaikan oleh sang istri, bahwa konten yang diunggah oleh Mustofa merupakan pesan yang diterima melalui WhatsApp dan suaminya 'hanya' meneruskan hal itu dari orang lain.

Terlepas benar atau tidak pernyataan yang disampaikan tersebut, menunjukkan kemampuan literasi salah satu elite politik masih memprihatinkan. Ada rasa dan keinginan untuk menjadi yang 'pertama' dalam menyebarkan informasi baru terlebih konten tersebut bersifat provokatif.

Perlu Pembenahan Dan Peningkatan Literasi

Modal penting yang perlu dipersiapkan sebagai calon publik figur adalah memberi contoh dan jadikan diri sendiri sebagai contoh. Kita mengharapkan Indonesia dipimpin oleh para pimpinan yang mampu membawa Indonesia menuju perubahan yang lebih baik.

Apa yang dilakukan Mustofa secara tidak langsung mencoreng nama baik elite politik yang sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan contoh prilaku baik kepada masyarakat umum.

Dimulai dengan memperbaiki kepedulian terhadap menerima informasi baru terlebih lagi di media sosial harus benar -- benar ditingkatkan. Apa yang telah diperbuat oleh Mustofa menunjukkan sikap yang kurang terpuji sebagai calon wakil rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun