Pemilu Sela AS dan Pengaruhnya bagi Indonesia

Pemilu sela merupakan pemilihan umum yang dilakukan dengan tujuan untuk mengisi kekosongan jabatan di kongres Amerika Serikat. Kekosongan jabatan tersebut disebabkan beberapa faktor seperti pemangku jabatan yang tersandung kasus hukum, mengundurkan diri, hingga meninggal dunia. Pemilu sela itu dilakukan dalam rangka untuk menentukan kebijakan yang akan diambil Presiden Donald Trump selama dua tahun kedepan.

Salah satu hasil positif dari pemilu sela tahun ini adalah terpilihnya anak imigran Palestina, Rashida Tlaib, dia merupakan seorang muslim pertama yang berhasil mendapatkan satu kursi di kongres. Selain itu, juga ada Ilhan Omar yang memiliki latar belakang sebagai mantan pengungsi Somalia dan semenjak kecil ia bersama keluarganya memutuskan untuk hijrah ke AS dengan harapan memperoleh kehidupan yang lebih layak.

Kedua orang tersebut merupakan perwakilan suara kaum minoritas yang ada di Amerika Serikat. Rashida Tlaib selalu menyampaikan tiga hal yang akan ia perjuangkan apabila berhasil meraih kursi di kongres. Yang pertama tiap orang berhak memperoleh perawatan medis. Yang kedua mengenai kenaikan upah minimum bagi kaum buruh. Dan yang terakhir adalah hal yang paling disoroti terhadap Donald Trump, yakni reformasi regulasi imigrasi.

Sukses yang diraih Tlaib dan Omar dalam pemilu sela adalah kabar baik bagi penduduk minoritas yang hak-hak hingga hari ini masih belum bisa dipenuhi. Harapan besar akan segera dipikul kepada kedua wanita ini agar kehidupan warga menjadi lebih layak. Kebijakan imigran yang diambil oleh Donald Trump semakin mempersulit para imigran untuk memasuki wilayah AS. 

Bukan tanpa alasan sang presiden sangat tegas terhadap para imigran ilegal karena dikhawatirkan mereka yang dari luar akan membawa dampak negatif bagi masyarakat AS. Peredaran narkoba yang semakin tidak terkendali maupun rasa aman bagi warga negara yang akan terancam adanya imigran ilegal.

Dewan perwakilan yang kini dikuasai demokrat dan senat dikuasai republik diharapkan mampu menjaga kestabilan politik dalam dan luar negeri Amerika Serikat. Pemindahan Kedubes AS untuk Israel yang semula di Tel Aviv ke Yerussalem dan rencana pembangunan tembok pembatas di daerah perbatasan AS adalah beberapa keputusan kontroversial yang dilakukan Donald Trump kini.

 Lantas seberapa besar pengaruh pemilu sela yang diselenggarakan AS bagi Indonesia? Amerika Serikat yang merupakan negara adidaya di dunia pastinya semua kebijakan yang dipilih akan berdampak secara global. Contohnya saja ketika AS memutuskan untuk memindahkan Kedubes mereka ke Yerussalem. Langkah tersebut akhirnya diikuti oleh negara besar seperti Australia dan Brazil yang berencana memindahkan Kedubes ke Yerussalem juga. 

Belum lagi perang dagang yang berlangsung antara AS dan China secara signifikan memengaruhi ekonomi dunia. Kemudian dalam kasus terbunuhnya jurnalis asal Arab Saudi di Turki, Jamal Khassogi, dimana Arab Saudi merupakan negara importir senjata terbesar yang berasal dari AS membuat langkah Donald Trump ragu antara mengusut tuntas kasus itu dengan resiko kehilangan Arab Saudi sebagai mitra kerja dibidang senjata atau sebaliknya. 

Jika AS menekan keras negara-negara yang terlibat dalam pembunuhan agar segera diselesaikan, kasus itu tidak akan berlarut dan akan menemui titik terang. Kekuatan yang kini imbang antara demokrat dan republik di kongres diharapkan mampu menekan kebijakan kontroversial yang akan dilakukan AS. 

Donald Trump juga mulai harus menyusun strategi bijak agar kekuatan parlemen mendukung kebijakannya dan terus dipercaya dalam memimpin negeri adidaya itu.