Mohon tunggu...
Naufal Alfarras
Naufal Alfarras Mohon Tunggu... Freelancer - leiden is lijden

Blogger. Jurnalis. Penulis. Pesilat. Upaya dalam menghadapi dinamika global di era digitalisasi serta membawa perubahan melalui tulisan. Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah. "Dinamika Global dalam Menghadapi Era Digitalisasi" Ig: @naufallfarras

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Apa Itu Perang Biologis?

30 September 2018   00:08 Diperbarui: 24 Mei 2019   17:40 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: magzter.com

Perang biologis merupakan perang yang memanfaatkan virus maupun bakteri dalam prakteknya. Namun di masyarakat masih banyak yang beranggapan bahwa virus dan bakteri adalah dua makhluk hidup yang sama. Virus dan bakteri memiliki perbedaan. Perbedaan yang paling mendasar adalah bakteri dapat hidup bebas tanpa inangnya, namun virus baru dapat hidup jika ada inangnya. Contoh dari bakteri yaitu penyebab TBC dan virus contohnya yaitu HIV. Perlu diketahui bahwa semua virus berbahaya dan bakteri ada yang menguntungkan ada pula yang merugikan.

Senjata biologis yang digunakan dalam perang biologis rupanya pernah diterapkan pada 1500 SM. Namun sejak abad 20, dunia internasional telah sepakat tidak akan melakukan penelitian maupun pengembangan mengenai senjata biologis ini. Namun masih juga terdapat beberapa negara yang tetap mengembangkan hal tersebut meskipun sudah ada aturan yang berlaku.

Mengapa senjata biologis dinilai lebih berbahaya dibandingkan dengan senjata militer? Senjata biologis penyerangannya tidak dapat diprediksi dan dapat dilakukan secara mendadak. Hal ini pernah diungkapkan oleh eks Panglima TNI, Jend Gatot Nurmantyo. Bahwa perang biologis lebih berbahaya dibandingkan dengan perang militer, ancaman penyakit dari suatu negara dapat menjadi ancaman global hanya dalam hitungan menit. Senjata biologis lebih mudah disembunyikan daripada rudal nuklir atau senjata lainnya.

Selain mengancam jiwa, perang biologis juga dapat mengancam di sektor perekonomian. Jika di wilayah tersebut terjangkit wabah penyakit, maka negara lain akan menghimbau warganya untuk tidak mengunjungi wilayah tersebut terlebih dahulu. Serta kegiatan ekspor dan impor juga akan dihentikan. Tentunya hal tersebut akan menimbulkan keresahan di masyarakat.

Penggunaaan senjata biologi perlu pemikiran yang cermat. Perhitungan cuaca dan kondisi yang tepat perlu diperhatikan karena jika tidak senjata biologi tersebut dapat menyerang balik penggunanya jika terdapat perubahan arah angin atau panas matahari yang tidak sesuai dengan rencana. Pertimbangan lainnya ada beberapa bakteri dan virus yang dapat bertahan lama. Jika disuatu wilayah telah terjangkit wabah penyakit, maka butuh waktu yang cukup lama agar wilayah tersebut bersih dari bakteri dan dapat ditempati kembali.

 Bukan tidak mungkin dimasa yang akan datang bahwa perang biologis benar-benar terjadi. Mulai sekarang perlu adanya perhatian lebih terhadap segala bentuk wabah penyakit yang masuk di Indonesia seperti impor makanan dan minuman yang mengandung bahan berbahaya. Serta meningkatkan pengawasan terhadap penyalahgunaan ilmu biologi dan bioteknologi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun