Mohon tunggu...
Syahdan Adhyasta
Syahdan Adhyasta Mohon Tunggu... Administrasi - Profil

Hidup ini bagaikan sebuah lautan, dan kitalah nelayan yang sedang mengarunginya.. Sejauh apapun kita melaut, pasti akan ada masa dimana kita harus kembali ke daratan tempat kita berasal.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam di Dalam Malam

11 Agustus 2018   20:05 Diperbarui: 11 Agustus 2018   20:12 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: fineartamerica.com

Seperti tiupan angin yang tenang di sore hari, menggoyangkan pepohonan dengan lemah gemulainya.

Seperti mentari yang mulai menghilang di pucuk awan, dan meninggalkan remang sisa pancarannya

Seperti lampu-lampu jalan yang mulai menerang, beriringan berpijar mendekap bayangan.

Seperti sungai yang mulai bergemericik melantunkan kesunyian di setiap aliran yang di bawanya.

Aku terhanyut pada buaian akan sesuatu yang tidak kupahami. 

Menahan diri atas semua yang kuinginkan. 

Mencoba menggali sendi-sendi pasir dengan kedua belah tanganku

Lantas mengubur diriku yang mati di dalamnya.

Aku menemukan kembali malam di dalam siang

Dan menjumpainya lagi seusai petang

Malam di dalam siang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun