Mohon tunggu...
Alex Palit
Alex Palit Mohon Tunggu... Jurnalis - jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Selamat Hari Bambu Sedunia 2022

18 September 2022   14:45 Diperbarui: 18 September 2022   14:51 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak disebutkan bahwa bambu adalah pepohonan yang begitu banyak memberi manfaat dan kegunaan bagi kebutuhan kehidupan manusia. Bahkan di zaman modern dan serba canggih ini, bambu tetap banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dari yang paling sederhana sampai dirancang dalam berbagai modifikasi artistik. Dari sekecil tusuk gigi, sedotan minuman, sampai segede bangunan rumah, di mana  hiasan dekoratifnya dari bahan bakunya berupa bambu.

Di sini menunjukkan kepada kita bahwa begitu banyak manfaat dan kegunaan bambu bagi kehidupan, hingga kini.

Bambu ada yang tumbuh secara berumpun (Simpodial) dan ada pula yang secara individual (monopodial). Bambu hidup di hampir seluruh kawasan Asia. Bahkan China dijuluki sebagai negeri tirai bambu karena luasnya areal tanaman bambu yang tumbuh disana. Demikian juga negeri Jepang, sangat terkenal dengan bambunya, karena telah menjadi bagian dari budaya dan kebutuhan hidup.

Selain banyak memberi manfaat dan kegunaan bagi kehidupan. Di balik ragam jenis bambu juga sarat menyimpan nilai-nilai filosofi bagi kehidupan. Kelenturan bambu mengajarkan manusia untuk selalu bersikap fleksibilitas dan lentur dalam beradaptasi pada lingkungan. Sebagaimana kelenturan pohon bambu ketika menghadapi terpaan angin sampai meliuk-liuk, tetapi tidak menjadikannya tumbang, roboh, atau jebol.

Filosofi ini mengajarkan bahwa selain fleksibilitas dan lentur, dengan akar yang kuat, ia tetap kokoh menghadapi terpahan hidup. Dari fleksibilitas ini pula mengajarkan membuat kita menjadi pribadi luar biasa.  

Jadilah seperti pohon bambu, semakin tinggi menjulang ujungnya akan melengkung. Ini mengajarkan, kepada manusia untuk senantiasa memiliki sifat andap asor, rendah hati.

Banyak dari filosofi, analogi atau metafora datang dari pohon bambu yang kemudian dijadikan nilai-nilai atau falsafah-falsafah dalam kehidupan sebagai kearifan lokal (local wisdom).

Filosofis, analogis atau metaforis dari bambu inipun kemudian dijadikan nilai-nilai ajaran atau pedoman hidup dalam budaya kehidupan suatu masyarakat, yang kemudian dikenal; ngelmu pring. Menimbah pelajaran hidup dari bambu.

Sebut saja dalam budaya masyarakat Bali. Pohon bambu tidak saja sarat dengan nilai-nilai filosofis, tanaman ini juga menjadi salah satu unsur penting dari bagian dari ritual keagamaan. Hampir di setiap ritualisasi keagamaan Hindu-Bali, sakralitas makna simbolik unsur bambu dan nilai-nilai filosofis hadir di dalamnya.

Begitupun dalam budaya masyarakat lainnya yang tersebar di Nusantara, banyak falsafah hidup, kearifan lokal, atau ajaran budi pekerti yang digali dari bambu.

Dalam berbagai hal, pohon bambu banyak dijadikan sebagai perumpamaan, sebagai local wisdom. Jadilah seperti pohon bambu. Yakinlah, bahwa cobaan dan rintangan itu akan berlalu. Setelah itu segeralah bangkit dan berdiri tegak, seperti pohon bambu yang kembali tegak setelah angin berlalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun