Mohon tunggu...
Alex Palit
Alex Palit Mohon Tunggu... Jurnalis - jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Terima Kasih Jakob Oetama Atas Wejangan "Menulis Buku Adalah Mahkota Buat Wartawan"

19 Agustus 2021   12:50 Diperbarui: 19 Agustus 2021   14:49 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangankan ngobrol atau foto bareng, berpapasan sekalipun pun tidak pernah dengan pendiri harian Kompas -- Jakob Oetama (JO). Walau saya pernah lima tahun bekerja sebagai wartawan di Persda Kompas -- Gramedia, Palmerah Selatan -- Jakarta.

Atau bisa jadi lantaran kantor Persda, tidak jadi satu dengan gedung utama Kompas. Jadi tidak bisa nyanggong untuk bisa bertemu dengan JO, sebagai sosok pribadi yang saya kagumi dan hormati.

Sekali waktu pas acara HUT Kompas, saya diajak Manuel Kaisepo (wartawan Kompas yang diperbantukan di Persda, hadir di acara tersebut. Ingin lihat sambutan JO, katanya. Kebetulan waktu itu saya ada liputan, jadi terpaksa tidak bisa mengamini ajakan Manuel Kaisepo.

Menulis buku adalah mahkota buat wartawan

Walau tidak pernah sekalipun bertemu, tapi setidaknya ada wejangan yang pernah diucapkan yang tertanam dalam diri saya, dan kemudian menjadikannya sebagai inspirasi dan obsesinya saya, "Menulis buku adalah mahkota buat wartawan."

Menulis buku memang tidaknya gampang, walau menulis adalah pekerjaan wartawan. Meski tidak lagi bekerja sebagai wartawan, obsesi untuk menulis buku tidak pernah padam, hingga kini.

Dan, alhamdullilah, puji Tuhan Semesta Alam, atas spirit wejangan JO, "Menulis buku adalah mahkota buat wartawan", saat ini saya berhasil menulis tujuh buku. Matur suwun JO. RIP Jakob Oetama, damai bersamaNya.

Berkarya di tengah suka-duka pandemi Covid-19

Tetap semangat dan terus berkarya...!!! Itulah kata-kata yang saya tanam untuk menyemati diri di tengah menghadapi suka-duka pagebluk Covid-19.

Sebagai jurnalis non job, saya hanya punya kebisaan menulis, hanya dengan menulis saya berekspresi dan mengaktualisasikan diri.

Meski kini saya tidak bekerja lagi sebagai wartawan di media cetak atau online, tapi dunia tulis-menulis tetap tidak bisa ditinggalkan, walau hanya sebagai citizen jurnalis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun