Mohon tunggu...
Alex Nanlohy
Alex Nanlohy Mohon Tunggu... -

Pemerhati Masalah Sosial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tuhan Melawat UmatNya

30 Desember 2013   00:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:22 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

TUHAN MELAWAT UMATNYA

"Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya, …” (Lukas 1:67)

Lawatan Presiden AS, George W. Bush ke Bogor pada bulan November 2006 menarik perhatian berbagai pihak. Mulai dari pemerintah sampai kepada rakyat biasa, dari mereka yang sangat menolak maupun mereka yang welcome, semuanya seolah-olah terbangun untuk ikut memberikan tanggapan atas kunjungan pemimpin AS tersebut. Pengamanan ekstra ketat dipersiapkan untuk sebuah kunjungan yang hanya lebih kurang 6 jam tersebut, bahkan melebihi pengamanan Konperensi APEC di Bogor pada tahun 1994 yang dihadiri 21 kepala negara. Kerugian material pun ditaksir mencapai milyaran rupiah, akibat penutupan toko-toko di Bogor,p enutupan atau pengalihan jalur transportasi dan terganggunya kehidupan ekonomi masyarakat selama persiapan dan kunjungan presiden AS tersebut.

Kurang lebih dua ribu tahun yang lalu, setelah Zakaria terbebas dari kebisuannya, Roh Kudus menguasainya sehingga ia bernubuat dan memuji Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umatNya dan membawa kelepasan bagi mereka (baca Lukas 1:67-80). Zakaria bernubuat tentang Yesus Kristus yang merupakan penggenapan janji Allah (Lukas 1:68-75) dan tentang anaknya Yohanes Pembaptis yang menjadi akan berjalan mendahului, mempersiapkan jalan bagi Yesus (Lukas 1:76-79).

Ada dua alasan penting yang dapat kita pelajari, tentang mengapa lawatan tersebut begitu penting dan membawa pujian bagi Allah.

Pertama, lawatan yang menggenapkan. Nubuat Zakaria ini dikenal juga dengan nama Benedictus (kata Latin untuk ”Praise Be” atau ”Terpujilah” – diambil dari kata yang mengawali nubuat ini). Hal ini mirip dengan nyanyian pujian Maria dalam Lukas 1:46-55 (Magnificat), yang di dalamnya menyatakan pengharapan Israel kepada Allah dan janji-janjiNya sebagaimana yang dinyatakan di dalam Perjanjian Lama. Janji Allah kepada Abraham (Lukas 1:73) bahwa melalui keturunannya semua bangsa di muka bumi akan mendapatkan berkat (Kej 22:16-18; 26:3). Zakaria menegaskan bahwa masa yang dinantikan oleh semua orang Israel telah tiba. Apa yang dijanjikan oleh nabi-nabi mengenai tunas Daud kini telah hampir tiba. Zakaria menegaskan bila yang dijanjikan itu datang, maka umat Allah akan beroleh pembebasan yang sejati di mana mereka akan secara bebas beribadah kepada Allah. LawatanNya adalah lawatan yang telah lama dinantikan. Allah setia dalam janji-janjiNya kepada umatNya.

Kedua, lawatan yang menyelamatkan.Kedatangan Yesus, sang Mesias yang dijanjikan ini membawa kelepasan bagi umatNya. Allah memberikan kepada umatNya, penyelamat yang perkasa  (Lukas 1:69). Keselamatan yang dijanjikan, bukan hanya keselamatan dari penguasa yang menindas mereka secara politik, namun lebih daripada itu keselamatan yang berdasarkan pengampunan atas dosa-dosa mereka (Lukas 1:77). Sebagaimana yang dinyatakan di dalam Alkitab, bahwa kedatangan Yesus Kristus adalah untuk membebaskan umatNya dari dosa mereka (Lihat juga Mat 1:21, 1 Pet 3:18, 1 Yoh 3:5). Keselamatan dalam Kristus memberikan kepada kita jaminan yang pasti akan perubahan dan pengharapan yang berdampak kekal.

Lawatan ilahi ini, sungguh jauh berbeda dengan lawatan para pemimpin dunia yang dianggap penting. Lawatan ini sangat sederhana, tanpa banyak persiapan, namun telah mengubahkan dunia.

Menghayati akan lawatan Allah yang menggenapkan dan menyelamatkan tersebut, telah membawa Zakaria menaikkan pujian kepada Allah. Zakaria memuji Allah yang setia, Allah yang telah menggenapi janjiNya untuk menyelamatkan umatNya.

Setiap kali merayakan Natal, kita kembali mengingat bahwa kitapun menyembah dan memuji Allah samadengan Zakaria. Ia adalah Allah yang menggenapi janjiNya kepada kita. Ia adalah Allah yang menyelamatkan kita. KesetiaanNya di masa lampau seharusnya menolong kita untuk menatapmasa depan dengan keyakinan bahwa Allah akan terus menyertai kita. KesetiaanNya tetap berlaku dan tidak berubah sampai selama-lamanya.

Karena itu,marilah kita juga berhenti sejenak, merenungkan akan lawatan ilahi yang mulia ini. Marilah kita merayakan Natal tahun 2013 ini dengan penuh pujian dan terus melangkah dengan pengharapan yang pasti memasuki tahun 2014

Selamat Natal 2013 dan Selamat Tahun Baru 2014.

Tuhan Memberkati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun