Mohon tunggu...
Alex Japalatu
Alex Japalatu Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Suka kopi, musik, film dan jalan-jalan. Senang menulis tentang kebiasaan sehari-hari warga di berbagai pelosok Indonesia yang didatangi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ketika Bunga Konjil Sedang Mekar di Sumba Timur

27 Oktober 2022   17:39 Diperbarui: 29 Oktober 2022   05:25 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai Purukambera di Sumba Timur (Foto:Lex) 

Bunga Konjil yang elok sedang mekar. Tetapi pecah ban di tengah terik kemarau bulan September, sungguh tak elok. Apalagi ini di Mondu, sekitar 50 km dari Waingapu. Jaringan telepon belum sampai ke sini. Istilah di sana GSM, geser sedikit mati.

Ban dalam motor yang saya kendarai robek. Roda depannya. Saya paksakan jalan, sampai ketemu bengkel. Minta tolong diperiksa.

"Jika bisa ditambal, mohon bantuannya." kata saya.

Berselang 5 menit. Anak muda pemilik bengkel itu datang melapor:

 "Kak, ban dalamnya robek besar. Tidak bisa ditambal."

"Apakah bisa diganti saja?" tanya saya.

"Tidak bisa Kak, kami tidak punya."

Dia memberitahu saya bahwa ban dalam hanya bisa didapatkan di Waingapu. Di sekitar sini tidak ada, kata dia.

"Aimama...50 kilometer?" kata saya dalam hati. Sinyal HP tidak ada, bagaimana harus minta bantuan ke Waingapu?

Saya berpikir, jaringan internet mesti cepat dibangun di sana. Bagaimana pun sepanjang jalan pantai utara (pantura) Sumba Timur adalah daerah wisata. Savana, bukit-bukit, pantai berpasir putih, kampung adat, air terjun, semua ada. Dan bisa ditawarkan kepada pengunjung.

Termasuk membangun bengkel motor. Sebab kawan, kawasan sejak Waingapu hingga Haharu jika ditempuh dengan motor, akan menjadi petualangan yang luar biasa. Anda bisa berhenti di mana saja, mencabut ponsel pintar Anda dan mengabadikan moment itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun