Mohon tunggu...
Alex Japalatu
Alex Japalatu Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Suka kopi, musik, film dan jalan-jalan. Senang menulis tentang kebiasaan sehari-hari warga di berbagai pelosok Indonesia yang didatangi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mentawai, Berlayar ke Pulau

22 Oktober 2022   07:54 Diperbarui: 22 Oktober 2022   07:55 1537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa-siswi yang tinggal di Asrama KAUM  adalah penyintas tsunami  Mentawai pada 2005 dan 2010 (Lex) 

Matahari pagi baru saja berpendar ketika kapal cepat Oceanna 9 telah memecah gelombang dengan kecepatan 35 knot, sekitar 60 km/jam. Pelabuhan Muaro Padang, di Padang, Sumatera Barat samar di belakang.

Setelah melampui beberapa pulau karang, tersisa langit biru laut biru sejauh mata memandang, sementara di dalam "perut" Oceanna 9 yang dilengkapi pendingin udara itu 200 penumpang terbuai nyaman. Ada yang terkantuk-kantuk. Yang lain sambil nonton film kungfu dari monitor 21 inci di  depan. Sisanya berdiri di geladak sembari menikmati angin, bercakap-cakap atau merokok.

Kapal cepat Oceanna 9 telah memangkas waktu tempuh Padang-Mentawai secara revolusioner, menjadi  tiga  jam saja. Sebelumnya, ada kapal sejenis roro milik ASDP seperti KMP Gambolo, KMP Ambu-Ambu dan kapal kayu Sumber Rezeki Baru yang perlu waktu 12 jam untk sampai ke sana. Selain Oceanna 9,  ada juga kapal cepat Mentawai Fast.

"Kami sangat terbantu dengan kapal cepat ini apalagi datang dua  kali seminggu. Misalnya kami berangkat pagi dari Pulau,  sorenya sudah bisa kembali lagi ke Pulau. Kalau dulu perlu waktu minimal seminggu menunggu jadwal kapal," kata Jefry Semuel Kayai yang akrab disapa Jainab.

Salah satu topik percakapan di geladak adalah informasi mengenai penambahan satu unit armada kapal cepat untuk rute Padang-Sikakap. Selama ini yang dilayari hanya rute Padang-Siberut dan Padang --Tuapejat. 

"Satu unit khusus untuk jurusan Padang-Sikakap," ujar anggota DPRD Mentawai, Jakop Saguruk.

Karena rute ini tidak seramai Padang-Tuapejat, Pemkab Mentawai memberikan subsidi sekitar Rp3,2 miliar pertahun, untuk perjalanan dua kali seminggu. DPRD Mentawai menyetujui anggaran subsidi ini, agar transportasi ke Mentawai lancar.

 "Anggaran yang disubsidi untuk melayani transportasi Padang-Sikabaluan-Siberut dan Padang-Sikakap. Untuk Tuapejat tidak disubsidi karena setiap kapal cepat ke Tuapejat selalu penuh, baik yang berangkat maupun saat balik," kata Jakop.

Transportasi menjadi salah satu kendala utama di Mentawai. Karena itu, langkah pemerintah memberi subsidi patut dipuji. Transportasi yang lancar telah membuat Mentawai kian terbuka dari isolasi geografis.

 Berlayar ke Pulau

Kepulauan Mentawai terletak di bagian paling barat pulau Sumatera dan dikelilingi oleh Samudera Hindia. Masyarakat di Padang menyebut orang Mentawai sebagai orang "pulau" untuk membedakannya dengan masyarakat di "daratan" yakni di Pulau Sumatera. Mayoritas suku Mentawai mendiami empat pulau besar di sana yakni Pulau Siberut,  Sipora,  Pagai Utara dan Pagai Selatan. Sebagian kecil adalah orang Batak, Minang dan Jawa. Tuapejat yang menjadi ibukota Kabupaten Kepulauan Mentawai, terletak di Pulau Sipora.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun