Mohon tunggu...
Alex Japalatu
Alex Japalatu Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Suka kopi, musik, film dan jalan-jalan. Senang menulis tentang kebiasaan sehari-hari warga di berbagai pelosok Indonesia yang didatangi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menyusuri Kota Tua Purworejo dan Kebumen

12 Oktober 2022   21:07 Diperbarui: 12 Oktober 2022   21:09 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stasiun Kereta Api Purworejo. Kini menjadi cagar budaya (Sumber:heritage.kai.id) 

Namun Jenderal Markus de Kock, panglima perang tertinggi kala itu bertindak licik. Terus-menerus dipecundangi ia mengajak Diponegoro berunding di Magelang untuk mengakhiri perang. Berunding seharian namun tak menuai hasil, de Kock berstrategi dan menangkap Diponegoro saat itu. Diponegoro dikawal ke Ungaran, lalu Batavia dan dibuang ke Manado. Pada Januari 1855 Diponegoro meninggal di Makassar, Sulawesi Selatan dan dimakamkan di sana.

Bagi generasi yang lebih muda, Bukit Menoreh adalah kawasan yang sangat populer berkat komik silat dan sandiwara radio di penghujung 1980-an. Ini akibat 396 seri komik besutan Singgih Hadi Mintardja (1933-1999) atau yang populer sebagai SH Mintardja; Api Di Bukit Menoreh.

Patung WR Supratman di Purworejo (Sumber:civitasbook.com) 
Patung WR Supratman di Purworejo (Sumber:civitasbook.com) 

Purworejo melahirkan banyak tokoh ternama. Sebut saja komponis lagu Indonesia Raya W.R. Supratman yang patungnya tegak berdiri di perempatan Panthok di tengah kota Purworejo. Dari Purworejo pula Jenderal Urip Sumoharjo, Jenderal A. Yani, dan Let.Jend Sarwo Edy Wibowo berasal. Yang disebut terakhir ini adalah kakek AHY dari pihak ibu.

Nama Bagelen diambil dari istilah  Kenthol Bagelen, pasukan andalan Danang Sutawijaya, tokoh  muda, anak angkat  Raja Hadiwijaya , yang kemudian naik tahta  bergelar  Panembahan Senopati ing Ngalaga dan menjadi tonggak berdirinya Kerajaan Islam Mataram di Kota Gede Yogjakarta. Pasukan Bagelen terkenal berani dan sangat cakap dalam berperang. Barangkali mereka sekelas Kopassus AD sekarang. Sekarang Bagelen hanya menjadi nama sebuah kecamatan di Purworejo.

Gedung Gereja Kristen Jawa Purworejo (Sumber:sinodegkj.or.id)
Gedung Gereja Kristen Jawa Purworejo (Sumber:sinodegkj.or.id)

Kami menuju pusat kota. Namun serombongan anak sekolah sedang berpawai merayakan HUT Purworejo ke-1.111. Siang itu pusat kota sangat ramai meski matahari begitu terik. Kami berputar ke Jalan Sugiono di mana berdiri Gereja Kristen Jawa (GKJ) Purworejo. Gedungnya dibangun sekitar tahun 1900, dan diresmikan penggunaannya pada  12 Desember 1901. Penginjilan di Purworejo sudah dirintis jauh sebelumnya, yakni pada 1860. Bangunannya masih asli meskipun bagian depannya adalah bangunan baru.  Di dalamnya  terbentang eternit dari kayu-kayu jati kuno yang tebal. Juga terdapat lonceng kuno yang memakai pegas di kanan-kiri untuk bisa "menendang" bandulannya saat berdentang.

 Markas Tentara Pelajar

Keesokan harinya saya telah berada di Prembun, Kebumen, 14 km arah barat Purworejo. Yosua Matius Sumardi telah menelepon beberapa kali. Tetapi di depan Pasar Prembun yang sedang direhab saya tak menyangka akan bertemu pendeta yang memakai blue jeans, t-shirt dan bertopi bisbol.

"Saya pikir  Anda datang kemarin," ujar penulis sejarah GKJ itu.

Sumardi adalah pemimpin jemaat GKJ Prembun. Ia lulus dari magister teologi Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta dengan disertasi; Sejarah GKJ, Mewujudkan Kemandirian Teologi (1945-1996).

"Proses menjadi pendeta di GKJ sangat sederhana, hampir tanpa dibimbing untuk mengenal 'isi dalam' GKJ terutama sejarahnya. Bagaimana kita dapat menangkap realitas yang ada dalam jemaat kalau sejarahnya saja tidak kita pahami? Tanpa kesadaran dan pemahaman sejarah, kita hanya akan menciptakan pendeta yang gamang terhadap fungsinya bagi gereja," ujarnya.

Kami berdua menuju Kebumen. Tujuan saya ingin melihat gedung di kompleks GKJ Kebumen yang pernah menjadi Markas Darurat Tentara Pelajar pada Perang Kemerdekaan I tahun 1947.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun