Mohon tunggu...
Alexander Uriel Natanael
Alexander Uriel Natanael Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Chou Kick+Flicker, ditinggal makan, tiduran sebentar, bantu cuci piring, otw ke sengkan, buka mobile legend, lanjut kick lagi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ingin Menulis di Web? Ini Tipsnya!

27 September 2021   07:18 Diperbarui: 27 September 2021   07:22 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam artikel ini, saya akan membahas beberapa cara untuk menulis dalam sebuah web. Cara-cara ini merupakan pedoman yang diperlukan untuk  menulis dalam multiplatform. 

  • Literasi Informasi

Literasi Informasi merupakan sebuah kemampuan dalam hal mengevaluasi, mencampur dan menggunakan kembali sebuah informasi yang ada. Aktivitas penggunaan kembali (Repurposing) informasi mengacu kepada sebuah proses revisi materi untuk satu tujuan dan kepada sebuah lingkup audiens tertentu agar lebih cocok dalam sebuah situasi retorika yang baru (Blakesley & Hoogeven, 2012). 

Repurposing dapat dicontohkan pada saat kita menulis dengan cara tradisional, kemudian tulisan tersebut ditulis ulang dengan keadaan saat ini, dimana kita bisa menamabahkan video, gambar dalam penulisan ini. 

Seiring dengan berkembangnya zaman dan segala sesuatunya berbasis internet, penulisan tradisional mulai ditinggalkan dan orang-orang lebih sering menggunakan media digital. 

Hal ini kemudian dinilai lebih mudah karena dalam penulisan digital hanya perlu menuangkan tulisan kita pada sebuah web atau blog dan jangkauan dari penulisan digital juga lebih luas. 

Ternyata ada 11 situasi di mana web menjadi sebuah pilihan terbaik ketika akan melakukan penulisan digital. Berikut 11 situasi tersebut: 

  1. Bibliography mengenai topik yang dimuat dalam web akan dapat dibaca oleh banyak orang. Hal ini membuat orang lain tertarik dengan topik tersebut dan para pembaca akan mendapatkan berbagai manfaat.
  2. Jika membutuhkan masukan mengenai penulisan digital yang kita buat, kita bisa memutuskan untuk membuat sebuah blog yang memungkinkan mendapatkan sebuah komentar dari oeang lain. 
  3. Menambah portofolio diri penulis.
  4. Membangun sebuah reputasi dari keahlian khusus penulis.
  5. Menjual dan mengiklankan produk.
  6. Memenuhi keinginan penulis yang ingin membuat jurnal, namun kekurangan anggaran.
  7. Merepresentasikan sebuah karya yang penulis miliki yang dapat disaksikan kepada audiens.
  8. Penulis dapat meminta bantuan orang lain yang menyediakan informasi terbaru.
  9. Jika penulis memiliki sebuah e-book yang berisi berbagai konten multimedia, penulis juga dapat memberikan akses yang mudah darimana saja.
  10. Penulis dapat dengan mudah mendemonstrasikan sebuah proses yang kompleks kepada audiens.
  11. Tulisan yang dibuat merupakan sebuah konten yang mudah diakses.

Kita perlu mengetahui berbagai ciri khas dari penulisan digital: 

  1. Teks dalam penulisan digital cenderung lebih pendek dan dengan lebih banyak jeda.
  2. Kontennya sering menggunakan tautan multimedia.
  3. Desain merupakan komponen penting.
  4. Bentuknya tidak linear dan tidak sekuensial.
  5. Konten dapat berubah.

W3C (World Wide Web Consortium)


W3C merupakan sebuah sebuah organisasi internasional yang bergerak pada penanganan  permasalahan dalam World Wide Web.

Terdapat arahan W3C dalam panduan menulis:

  1. Diharapkan menggunakan judul dan deskripsi tautan yang jelas dan akurat.
  2. Menyebutkan topik kalimat atau paragraf di awal kalimat atau di di awal paragraf.
  3. Membatasi setiap paragraf menjadi satu gagasan utama.
  4. Hindari menggunakan bahasa gaul, jagon, serta arti khusus dari kata kata yang sudah dikenal.
  5. Mengandung kata-kata yang biasa kita gunakan.
  6. Gunakanlah lebih banyak kata aktif dibandingkan kata pasif.
  7. Hindari menggunakan struktur kata yang rumit dan sulit dipahami. 

Di dalam W3C juga terdapat prinsip aksesibilitas. Hal ini disampaikan oleh Blaksley dan Hoogoveen (2012) dalam bukunya. Beberapa prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan sebuah alternatif yang setara bagi konten baik audio maupun visual.
  2. Tidak hanya mengandalkan warna
  3. Menggunakan markup dan style sheets, kemudian lakukanlah dengan benar.
  4. Memperjelas penggunaan bahasa yang alami.
  5. Membuat tabel yang dapat berubah dengan baik.
  6. Pastikan halaman yang menampilkan teknologi terbaru dapat berubah dengan baik.
  7. Memastikan kontrol pada pengguna atas perubahan konten yang sensitif dengan waktu.
  8. Memastikan aksesibilitas langsung antar pengguna.
  9. Desain berdasarkan kemandirian sebuah perangkat.
  10. Menggunakan solusi sementara.
  11. Menggunakan teknologi terbaru dan pedoman W3C.
  12. Memberikan sebuah informasi dari sebuah konteks dan orientasi.
  13. Menyediakan fitur mekanisme navigasi yang jelas.
  14. Pastikan juga dokumen tersebut sudah ditulis dengan jelas dan sederhana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun