Mohon tunggu...
Lengkungan Surga
Lengkungan Surga Mohon Tunggu... Penulis - Manusia yang manusia

Terkesan dengan kehidupan manusia, walaupun begitu banyak rasa yang belum terjamah, manusia tak akan pernah berhenti merasa dan mencari.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Surga di Lengkung Bibir

25 Agustus 2020   02:10 Diperbarui: 25 Agustus 2020   05:30 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Awalnya sungguh luar biasa


Terjadi tanpa ada sorot tajam


Membuat pikiran manusia cemerlang dengan indah kasih.


Aku mencintaimu dengan kasih yang luar biasa


Terjadi tanpa ada sorot tajam


Membuat aku menjadi manusia cemerlang dengan indah kasih mu.


Lalu aku tersenyum kasihku


kerena mu,


oleh mu,


sebab mu,


Tak terburu aku tertawa, sebab kau bilang ada lengkung surga di bibir ku,


Setelah itu kau mengadu kepada BULAN Sabit yang jauh lebih menawan tanpa ada kurang dan cacat,


sedangkan aku adalah manusia yang mencintai mu seorang.


Bulan sabit itu adalah lengkung surga yang nyata, kata mu


Aku menyetujui hal itu, sebab untuk apa manusia berusaha beradu seperti BULAN ?


Bukankah bulan mengasihi semua hal sedangkan aku hanya mengasihi mu?


Tak apa kekasih ku, itu cara seorang wanita cantik seperti mu mengasihi ku.


Selalu ada ruang khusus bagimu seorang, ruang yang aku Sebut Rumah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun