Mohon tunggu...
Alexander Fiandre Readi
Alexander Fiandre Readi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Hospitaliti dan Pariwisata Angkatan 2017

Mahasiswa Penerima Beasiswa Unggulan Kemendikbud, Program Double Degree STP Trisakti - Guilin Tourism University, Program Studi S1 Hospitaliti dan Pariwisata Angkatan 2017

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Investasi Pas untuk Kantong Mahasiswa

10 September 2020   00:03 Diperbarui: 10 September 2020   00:02 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Nattanan Kanchanaprat via pixabay

Mahasiswa seperti saya rasanya kalau punya uang langsung ingin jajan. Sedikit-sedikit beli makanan atau sekedar ngopi cantik di cafe. Namun semua berubah ketika saya kenal yang namanya investasi. Sekarang setiap punya uang maunya dialokasikan ke instrumen investasi. Jadi sekarang sudah tidak membuang uang untuk pembelanjaan konsumtif, namun membangun aset yang berkembang.

Mahasiswa seperti saya yang kadang sudah melarat nasib rekeningnya di akhir bulan bisa berinvestasi loh, pasti kalian juga bisa. Nah, sebelum berinvestasi, kenalan dulu yuk sama kata "investasi". Apa sih investasi?

Investasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Berarti jika kita melakukan investasi, kita sedang mengembangkan uang kita yang sekarang untuk memperoleh keuntungan di masa depan.

Tapi kalau mendengar kata investasi, banyak muncul stigma buruk dalam masyarakat. 

Butuh modal besar, hanya untuk orang kaya saja, banyak ruginya, bisa bangkrut, dan lainnya. Seperti itulah yang saya lihat dan dengar dalam masyarakat kita. Sehingga banyak orang yang takut memulai investasi pertamanya hanya karena beberapa stigma buruk itu.

Investasi memang ada risikonya. Namun risiko tersebut bisa kita kelola dan kita bisa meminimalisirnya. Dengan belajar terus-menerus dan mengenali investasi, lama-kelamaan akan terbiasa dan akan bisa menyusun strategi sendiri untuk meminimalkan risiko. Tapi untuk pernyataan "Investasi butuh modal besar", saya harus menyangkalnya. Ternyata ada investasi yang bisa kita lakukan dengan modal kecil.

Modal kecil pasti relatif. Ada yang bilang 5000 rupiah kecil. Ada juga yang bilang satu juta rupiah kecil. Tapi instrumen investasi yang ini benar-benar bisa dilakukan dengan modal awal 10.000 rupiah saja. Dengan uang sekecil itu saja kita sudah bisa mulai investasi dan mulai membangun aset untuk masa depan. Instrumen investasi yang saya maksud adalah Reksadana.

Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27), Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Reksadana secara simpel adalah instrumen investasi yang menghimpun dana masyarakat pemodal yang memiliki dana kecil dan tidak memiliki keahlian atau waktu untuk menghitung dan mengelola risiko investasi mereka. Dana kita yang kita tempatkan dalam Reksadana akan dikelola oleh manajer investasi yang sudah professional, sehingga kita tidak lagi perlu pusing-pusing mengelola risiko investasi sendiri.

Dengan modal sangat kecil, kita bisa mulai menyisihkan uang kita untuk berinvestasi dalam reksadana. Pembelian reksadana juga tidak ribet sama sekali. Beli reksadana sudah bisa lewat aplikasi. Dengan tekan jari di layar handphone beberapa kali saja, kalian sudah bisa punya portofolio investasi dalam reksadana. Mudah sekali kan berinvestasi?

Reksadana juga menawarkan produk investasi yang berisiko rendah sampai berisiko tinggi. Tinggal kita yang memutuskan ingin menempatkan dana pada produk reksadana yang mana, sesuai risiko yang bisa kita ambil. Pihak yang menjual reksadana juga sudah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga transaksi yang kita lakukan pastinya aman.

Investasi reksadana sangat cocok untuk mahasiswa seperti saya yang uangnya tipis-tipis. Mulai sedikit-sedikit sambil belajar mengenal lebih dalam dan menabung secara rutin. Tapi setelah sudah memulai investasi, kita harus tetap belajar agar kita tahu betul seluk-beluk investasi yang kita lakukan. Saya terinspirasi dengan perkataan seorang investor saham ternama di dunia, Warren Buffet. Beliau mengatakan "Risk comes from not knowing what you're doing". Artinya risiko datang dari ketidaktahuan atas apa yang kamu lakukan. Nah, jangan sampai kita tidak tahu apa yang kita lakukan, nanti investasi yang kita lakukan bukannya untung, malah buntung. Dan terakhir, jangan tergiur dengan investasi bodong yang menjanjikan keuntungan tinggi dengan waktu singkat. Semua butuh proses, dan proses itu adalah bagian dari pembelajaran kita. Jadi nikmatilah proses itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun