Mohon tunggu...
Alex Raharjo
Alex Raharjo Mohon Tunggu... Freelancer - Laki-Laki

Freelancer, Followback, Comment back.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bahasa Arab Tidak Wajib Untuk Muslim

10 Juni 2019   21:37 Diperbarui: 10 Juni 2019   22:50 1207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa Arab bisa dipastikan adalah bahasa utama untuk umat muslim, karena dalam setiap aktifitas beribadah seperti Sholat, zikir sampai do'a menggunakan Bahasa Arab. Bahkan kitab suci Al-Qur'an juga menggunakan Bahasa Arab.

Lantas wajibkah seorang Muslim bisa Bahasa Arab? Lantaran banyak juga yang mengatakan karena bahasa yang digunakan di akhirat kelak

Ada sebuah hadits dari Ibnu Abbas R.A secara marfu' mengatakan, Cintalah Arab karena 3 hal, Yang pertama karena Orang Arab. Yang kedua karena Al-Qur'an Bahasa Arab. Yang ketiga di Surga menggunakan Bahasa Arab. Hadits ini diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dalam Al Ausath, Al Hakim dalam Al Mustadrak, dan Baihaqi dalam Syuabul Iman.

Namun, Imam Al Albani menyebutkan, ulama sepakat hadits tersebut palsu. (Silsilah Al Ahadits Adh Dhaifah, 1/293). Karena itu, dalam fatwa Islam disimpulkan, tidak ada dalil shahih yang menjelaskan tentang bahasa yang digunakan penduduk surga. (Fatwa Islam no. 83262).

Syaikhul Islam yang ditanya mengenai bahasa penduduk surga, mengatakan bahwa, "Segala puji bagi Allah, Rabbul 'alamin. Kita tidak tahu, bahasa apa yang Allah gunakan untuk berkomunikasi pada hari kiamat. Kita juga tidak tahu, bahasa apa yang didengar oleh para makhluk ketika mereka berkomunikasi dengan Tuhannya. Karena Allah tidak menceritakan hal itu sama sekali, demikian pula Rasulullah SAW. Dan tidak ada riwayat yang shahih bahwa bahasa Persi adalah bahasa penduduk neraka. Demikian pula, tidak ada riwayat shahih bahwa bahasa Arab adalah bahasa penduduk surga. Dan kita juga tidak tahu adanya diskusi para sahabat Radhiyallahu 'anhum tentang masalah ini. Bahkan mereka semua tidak memberikan komentar tentang bahasa kelak di akhirat. Karena membahas masalah ini termasuk pembahasan sia-sia." Majmu' Fatawa, 4/300.

Tapi dalam hal belajar tidak ada yang sia-sia, Kita sah-sah saja bisa Bahasa Arab karena dari situ bisa tau apa arti dan yang dimaksud dalam bacaan Sholat kita, dalam bacaan do'a kita, dalam zikir-zikir kita.

Tapi bagaimana yang tidak bisa Bahasa Arab? Jawabanya "Tidak masalah" Karena kita berdo'a menggunakan Bahasa Indonesia juga bisa, Allah tau, mengerti dan paham karena Allah Maha Mengetahui dan Maha melihat. Justru daripada kita paksakan menggunakan Bahasa Arab yang kita saja tidak tau betul artinya dan maksudnya lebih baik menggunakan Bahasa keseharian kita dengan begitu kita bisa lebih khusyu dalam berdo'a untuk mengadu kepada yang kuasa.

Jadi tidak ada kewajiban sebagai umat muslim untuk bisa berbahasa Arab, Namun demikian belajar Bahasa Arab tetap perlu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun