Mohon tunggu...
alessandra acristie
alessandra acristie Mohon Tunggu... Jurnalis - trying my best to write something here.

i hope my writings could be useful.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Awas Berita Hoaks! Kenali Cara Menangkal Hoaks

8 Oktober 2019   00:52 Diperbarui: 8 Oktober 2019   01:25 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedangkan berita yang terverifikasi sebagai situs resmi hanya ada kurang lebih 200-an.

Dengan demikian, tentu produk jurnalistik berupa berita yang diterbitkan oleh media semacam ini tidak dapat dipertanggung jawabkan kredibilitasnya. Oleh sebab itu, kita perlu berhati-hati terhadap berita hoaks yang banyak beredar di media online.

Sumber : Liputan6.com
Sumber : Liputan6.com

Sejak 9 Februari 2017, bertepatan dengan Hari Pers Nasional, Dewan Pers memutuskan untuk memberikan tanda berupa logo dan QR Code untuk situs yang telah terverifikasi sebagai situs berita resmi. 

Dengan begitu, kita dapat mengecek kredibilitas suatu berita. Apabila informasinya setelah memindai dengan QR Code masih kosong, berarti portal berita tersebut abal-abal. 

Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Pers Yosep Stanley Adi Prasetyo dalam diskusi News or Hoax di Media Center DPR RI pada 10 Januari 2017 lalu. Kita harus dapat membedakan apakah suatu berita itu dapat dipercaya atau tidak.

Berita Hoaks


Dalam kamus Oxford English Dictionary, "hoax" didefinisikan sebagai "malicious deception" atau dapat diartikan dengan "kebohongan yang dibuat dengan tujuan jahat". 

"Hoax" atau "fake news" telah banyak beredar sejak Johannes Gutenbeg menciptakan mesin cetak pada tahun 1439. Menurut KBBI, Hoaks adalah berita bohong.

Sumber : Liputan Islam

Terdapat 3 jenis hoaks menurut Rappler.com yaitu :

  1. Hoax proper : berita yang sengaja dibuat tidak sesuai fakta untuk menipu orang. 
  2. Judul heboh tapi berbeda dengan isi berita : terdapat banyak artikel yang beredar dnegan judul heboh dan provokatif namun tidak sesuai dengan isinya.
  3. Berita benar dalam konteks menyesatkan : memberi kesan bahwa berita tersebut baru terjadi dan bisa menyesatkan orang yang tidak memvervikasi tanggalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun