Selain itu, jauhkan kabel interkoneksi sejauh mungkin dari pemasangan kabel arus tinggi, seperti kabel yang menuju AC. Ini menghindari medan magnet dari kabel lain yang menginduksi tegangan ke kabel interkoneksi yang berpotensi menyebabkan alarm palsu.
3. Pemasangan
Debu dari serpihan dinding adalah salah satu penyebab utama hidupnya alarm palsu. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga alarm kebakaran bebas dari elemen-elemen debu.
Sebelum mengebor langit-langit, pastikan alarm kebakaran jauh dari debu hasil serpihan yang jatuh dan pastikan penutup pelindung debu sudah terpasang.
Pastikan juga permukaan atas alarm rata dengan langit-langit untuk menghindari debu masuk ke alarm asap. Ini juga dilakukan untuk memastikan alarm kebakaran menempel ke dengan benar.
Sebelum memasang alarm kebakaran, pastikan baterai telah dimasukkan dengan benar. Begitu juga jika menggunakan alarm dengan baterai cadangan lithium yang dapat diisi ulang, pastikan kamu mengaktifkan baterai yang dapat diisi ulang terlebih dahulu dengan menggeser sakelar di bagian belakang alarm.
4. Pengujian
Setelah pemasangan, kamu bisa melepaskan penutup pelindung debu. Lalu, periksa baterai dengan mengecek lampu LED merah yang berkedip setiap beberapa detik. Uji alarm dengan menekan tombol tes.
Ulangi prosedur ini untuk semua alarm yang saling berhubungan untuk memastikan semua alarm berbunyi selama pengujian.
Jika semua sudah beroperasi dengan benar, maka alarm kebakaran sudah selesai dipasang. Semoga selalu aman, ya!