Mohon tunggu...
Aldy Ryandha
Aldy Ryandha Mohon Tunggu... Editor - Artikel

Program Studi Ilmu Komunikasi STAHN Mpu Kuturan Singaraja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Stop Kasus Bullying di Kalangan Remaja

23 Januari 2021   06:04 Diperbarui: 23 Januari 2021   06:42 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Bullying merupakan tindakan yang dilakukan mulai dari Mengejek, memanggil dengan bukan nama sebenarnya, berkelahi, dan mengucilkan kerap jadi kenakalan anak-anak dan remaja yang sudah dianggap biasa. Padahal, tindakan ini merupakan bagian dari perundungan atau bullying.

Jangan sepelekan perkara bullying. Pada remaja, bullying merupakan pintu masuk bagi berbagai gangguan kesehatan mental seperti depresi hingga bunuh diri.

Akibat bullying itu bermacam-macam, bisa mengalami kecemasan hingga depresi berat,

 banyak kasus gangguan kesehatan mental akibat bullying yang tidak tertangani dengan baik. Pasalnya, remaja sering kali tak terbuka soal masalah-masalah yang dialaminya. Begitu pula dengan orang tua dan guru yang abai pada kondisi remaja.

bullying ini memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang bagi remaja. Remaja yang dirundung oleh teman-temannya karena alasan apa pun memiliki dampak kesehatan mental jangka panjang yang lebih buruk daripada anak-anak yang diperlakukan buruk oleh orang dewasa.

Remaja yang mendapatkan bullying lebih mungkin mengalami kecemasan, depresi, dan mempertimbangkan melukai diri sendiri dan bunuh diri di kemudian hari.Remaja yang mengalami bullying juga harus mendapatkan perhatian agar trauma dan kecemasan bisa disembuhkan.

Masalah depresi jangan dianggap enteng. karena remaja yang pernah mengalami bullying pasti pernah memikirkan atau merasakan tendensi bunuh diri, mengalami krisis emosional, atau mengenal orang-orang dalam kondisi itu, Anda disarankan menghubungi pihak yang bisa membantu, 

Dan dalam pihak orang tua lah yang memiliki peran yang sangat penting dalam memutus rantai 

bullying melalui pendidikan parenting. Sebab berdasarkan penelitian, kasus bullying pun bisa terjadi di rumah, ketika orangtua memiliki lebih dari dua anak yang sudah menginjak usia remaja

Bullying oleh kakak atau adik, menjadi bentuk kekerasan dalam keluarga yang paling sering ditemukan. Sayangnya, hal semacam ini malah dianggap sebagai bagian dari pendewasaan anak. Padahal sebagai dampak jangka panjang, anak yang menjadi korban bullying di tengah keluarga bisa mengalami gangguan mental.Keluarga, termasuk orangtua, berperan penting dalam menghentikan dan mencegah bullying. Sudah menjadi tugas orang tua mengajak anak untuk berprilaku baik dan berani. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun