Bu...Anakmu manusia biasa
Ibu.. Hari ini aku lelah,fisikku telah tumbang lantaran energiku dikuras habis pekerjaanku.
perasaanku telah membeku, mulutku telah membisu lantaran fondasiku yang hampir roboh. Lelah ini takku hiraukan demi  membuatmu bahagia suatu saat nanti, walau itu adalah sebuah kemustahilan.
Aku pernah kuat kala dekat denganmu.
Sekarang sudah  tak sama lagi aku harus berjuang untuk membangun fondasiku sendiri di sebuah kamar kosan kecil sambari mengejar pena yang sekian lama manjadi bincangan dalam ingatan .
Semua itu tidak mudah untukku anakmu yang hanyalah manusia biasa .
Engkau menitipkan pada orang awam yang tak kau kenal.
Ibu Â
nasihatmu terus mambara dalam hatiku dan membakar semangatku hingga lupa kalau aku sedang lelah.
Terlalu banyak mengejar impian, hingga sadar kalau dunia sedang menghajarku, mengingatkanku,tentang bagaimana engkau merawat dan membesarkanku.
Ibu perjuanganku  untukmu.