Mohon tunggu...
Aldo Fenalosa
Aldo Fenalosa Mohon Tunggu... -

Penulis blog di iPrice Trend

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Inspiratif Public Figure yang Berhasil Move On dari Mantan

11 Agustus 2018   15:14 Diperbarui: 11 Agustus 2018   15:25 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Setiap orang pasti pernah mengalami momen jatuh yang teramat di dalam hidupnya. Entah itu jatuh yang literallyjatuh, nyungsep, hingga jatuh dalam urusan yang lebih serius seperti dalam karir atau dalam percintaan.

Sedangkan jatuh dalam urusan percintaan hanya akan memunculkan satu frasa, yakni mantan pasangan. Meski cuma satu, "mantan pasangan" memberi efek yang sangat masif untuk hati yang ditinggalkan. Bagi seorang pencinta, patah hati adalah representasi paling nyata dari pepatah "bagaikan petir di siang bolong".

Saking tidak siapnya hati ini, maka tidak mudah menerima kenyataan yang ada. Padahal nyaris semua saran obat patah hati dari karib dekat sudah dicoba, mulai dari belanja produk fashion di tokoonline, short getaway demi me-time, sayangnya penyegaran di kepala tidak kunjung tiba. Mantan, move on dan gagal adalah tiga kata yang akrab pada mereka yang jatuh dalam percintaan. Pelik.

Namun, walau rasanya lebih susah dari ujian SMPTN, ada orang-orang yang berhasil move on dari mantan. Malah tak sekadar move on, kematangan diri yang mereka dapat dari proses itu memberikan hal yang tidak diduga-duga. Siapa mereka? Apa pula "obat" mereka untuk beranjak dari kejatuhan? Berikut kisahnya.

Rafael Mantesso

Rafael Mantesso adalah seorang seniman grafis asal Brazil yang kini menjelma sebagai salah satu ilustrator populer di dunia. Turningpoint dalam karir pria berkacamata ini diawali oleh kejatuhan dalam percintaan. Saat hari ulang tahun ke 30, ia resmi berpisah dengan sang istri. Rafael nyaris kehilangan semuanya.

Sang istri pergi tak hanya meninggalkan pecahan hati. Ia juga membawa isi semua isi apartemen yang tadinya jadi milik mereka berdua, mulai dari peralatan masak, furniture, foto-foto, dekorasi. Satu yang disisakan pada Rafael hanyalah seekor anjing bull terrier yang bernama Jimmy Choo. Tapi siapa nyana, situasi itu adalah obat mujarab Rafael untuk move on.

Jimmy dan apartemen yang kosong menginspirasi Rafael menyibukkan diri. Ia menuangkan imajinasi dan kegelisahannya dengan membuat berbagai ilustrasi kreatif yang menempatkan Jimmy sebagai tokoh utamanya. Hasil ilustrasi itu lalu diunggah Rafael ke media sosal. Dan pada akhirnya karya-karya yang nyeleneh itu pun viral. Rafael lalu membukukan ilustrasi anjing tercintanya dengan judul "A Dog Named Jimmy".

Rafael, Jimmy dan buku ilustrasi mereka mereka semakin viral. Tak sekadar terkenal, mereka pun meraup untung komersil. Berbagai brand menawarkan kerjasama dengan mereka, mulai dari Jimmy Choo yang benar-benar merek fashion itu hingga brand makanan anjing, Pedigree.

Tinker Hatfield

Bila kamu mengaku penggemar sneaker, maka tentu nama seorang Tinker Hatfield tidak lagi asing di telinga. Tapi bila wawasan tentang sepatu kamu biasa-biasa saja, Tinker Hatfield adalah sosok desainer utama setiap sepatu Nike. Kisah kejatuhan Tinker sejatinya bukan untuk urusan percintaan.

Sebelum namanya melambung di ranah industri sepatu, ia adalah pemuda yang berjuang untuk meraih kesuksesan karir sebagai atlet atletik. Tapi, cedera kaki pada akhirnya membuat Tinker harus melupakan lintasan atletik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun