Mohon tunggu...
Aldo Aditiya
Aldo Aditiya Mohon Tunggu... -

Orang yang kebetulan suka mencari tahu tentang berbagai macam hal | Mau baca lebih? https://medium.com/@aldoan | Mau bilang sesuatu? https://twitter.com/aditiya_aldo |

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pelajaran dari Mantan Tawanan Kamp Konsentrasi Nazi

24 Januari 2018   10:17 Diperbarui: 24 Januari 2018   10:45 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: https://pixabay.com/

Bila seseorang dilahirkan pada keadaan miskin, konsekuensinya dia akan cenderung sulit mencapai keadaan yang lebih baik. Kita tidak bisa memilih pada keadaan apa kita dilahirkan, dan kita tidak bisa memilih konsekuensi akibat dari keadaan tersebut.

Seberapa keras pun kita merespon, bila keadaan awal kita begitu-begitu saja, kemungkinan terbesarnya kita tidak bisa berjalan terlalu jauh dari keadaan tersebut. Tapi setidaknya setelah kita menyadari secara objektif batasan diri kita dan potensi terbesar kita, kita memiliki kebebasan untuk memilih. Memilih apakah kita akan melakukan segala hal untuk mencapai potensi tersebut, atau protes dan menyalahkan keadaan lahir kita yang tidak bisa dikendalikan.

Pada akhirnya, kita terbatas untuk hanya bisa mengubah hal -- hal yang ada pada kemampuan kita untuk merubahnya. Perlahan -- lahan kita meningkatkan kemampuan kita untuk dapat merubah hal lain. Tapi ada beberapa yang secara fundamental tidak bisa kita ubah. Dan ketika kita dihadapkan dengan situasi tersebut, ingatlah kata-kata Frankl:

When we are no longer able to change a situation, we are challenged to change ourselves

Sitasi

Stephen R. Covey. "7 Habits of Highly Effective People". Free Press (1988)

Viktor E. Frankl. "Man's Search for Meaning", Beacon Press (1946)

---------------------------------------------------------------------------

Hei! Terima kasih sudah memberi waktunya untuk baca artikel ini!

Artikel ini kebanyakan terinspirasi dari bukunya Viktor Frankl, Man's Search For Meaning. Dia menulis buku ini setelah masanya di kamp konsentrasi Nazi Jerman, dimana dia melihat banyak hal yang mempertanyakan eksistensinya di dunia. Sangat direkomendasikan baca, terutama kalau agan lagi mencari sebuah tujuan untuk hidup.

Catch me on Twitter: [url]https://twitter.com/aditiya_aldo[/url]
Tertarik baca lebih? kunjungi Medium: [url]https://medium.com/@aldoan[/url]

Sekali lagi, terima kasih sudah membaca!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun