(12/10) Jumat siang tepatnya di Bangsring Underwater, telah dilaksanakan kegiatan konservasi biota laut berupa penenggelaman terumbu karang buatan (Artificial Reef) dan pencangkokan cemara udang sebagai upaya konservasi vegetatif yang akan ditanam di Pulau Tabuhan, Desa Wongsorejo, Banyuwangi.
Kegiatan konservasi tersebut merupakan rangkaian dari Program Hibah Bina Desa (PHBD) ini dilaksanakan oleh tim PHBD yang beranggotakan dari UKM Poliwangi Research and Study Club (UKM PRSC) Politeknik Negeri Banyuwangi kerjasama dengan kelompok nelayan Samudera Bakti dan kelompok nelayan Bangsring Underwater.
Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemenristekdikti memberi kesempatan kepada para mahasiswa untuk terjun membangun desa, melalui Program Hibah Bina Desa (PHBD), salah satu Ormawa Poliwangi dipercaya untuk mendapatkan mandat untuk bergerak di bidang Keanekaragaman Hayati dan Lingkungan Hidup.
"Program ini sudah dimulai sejak sekitar bulan Juni sampai Nopember, dimana program ini sifatnya berkelanjutan dan akan terus dikembangkan sebagai wujud kepedulian mahasiswa poliwangi khususnya UKM PRSC sebagai pemerhati lingkungan hidup.Â
Pesan moral kami kepada masyarakat sekitar adalah Kenali Lingkunganmu Tunjukkan Kepedulianmu, Conservation is our duty to save the regeneration", papar Zulis Erwanto, S.T., M.T. selaku ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat dan juga pembimbing TIM PHBD. Acara ini direncanakan akan dilakukan secara bertahap dimana setiap minggunya akan dipantau perkembangannya.
 Pantai Bangsring memiliki ekosistem terumbu karang yang berkaitan erat dengan kondisi kehidupan masyarakat nelayan ikan hias dan menggantungkan hidupnya pada keberadaan ekosistem terumbu karang. Ditambah lagi, kawasan ini dibuka secara umum sebagai kawasan ekowisata bahari termasuk destinasi Pulau Tabuhan yang menjadi wisata pulau di Desa Bangsring.
Oleh karena itu, demi menyelamatkan dan memelihara terumbu karang sebagai tempat perkembangbiakan ikan dan keanekaragaman hayati biota laut. Juga sebagai pelindung pulau dari abrasi dan erosi laut. Maka dibuatlah inovasi Artificial Temple Reef (terumbu karang buatan berbentuk candi) berbahan campuran abu ampas tebu, semen dan pasir yang ramah lingkungan yang akan diletakkan di Pesisir Pulau Tabuhan dan Bangsring nantinya.
Acara ini direncanakan akan dilakukan secara bertahap dimana setiap minggunya akan dipantau perkembangannya. Model terumbu karang buatan berbentuk candi (Artificial Temple Reef) yang ditenggalamkan merupakan hasil karya tim PHBD sendiri.
Terumbu karang dibuat dengan menggunakan limbah abu ampas tebu yang dicampurkan dengan semen dan pasir. Untuk limbah ampas tebu Poliwangi bekerja sama dengan PT. Industri Gula Glenmore.
Â