Mohon tunggu...
aldila nkp
aldila nkp Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Generasi Muda Butuh Literasi Media Digital

5 Desember 2018   22:03 Diperbarui: 5 Desember 2018   22:08 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada kesempatan untuk kesekian kalinya, Vokasi UI mengadakan seminar yang bertemakan tentang Literasi Media Digital. Vokasi UI mengajak mahasiswanya dan generasi muda untuk lebih cerdas lagi dalam menggunakan sosial media. Perkembangan yang semakin canggih dan begitu cepat, tidak memungkinkan kejahatan begitu dekat dengan kita. Terutama bagi remaja yang tiap harinya selalu diisi dengan bermain sosial media. Berbagai jenis kejahatan bisa ditemukan dari sosial media, salah satunya adalah berita hoax.

            Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hoax adalah berita bohong. Sedangkan, dalam Oxford English Dictionary, hoax berarti kebohongan yang dibuat dengan tujuan jahat. Ini mengartikan hoax adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya. Hal ini tidak sama dengan rumor dan ilmu semu. Hoax juga sudah ada dari jaman dahulu.

Berikut adalah beberapa jenis hoax :

  • Hoax Proper

Hoax dalam definisi termurninya adalah berita bohong yang dibuat secara sengaja. Seseorang tersebut mengetahui bahwa berita itu bohong dan bermaksud untuk menipu orang dengan beritanya.

  • Judul yang heboh, berbeda dengan isi berita

Salah satu kebiasaan buruk masyarakat pengguna sosial media adalah hanya membaca berita judul headline berita tanpa membaca isinya. Oleh karena itu, masyarakat jadi rugi karena sebenarnya banyak berita yang isinya benar dan sesuai fakta.

  • Berita benar yang menyesatkan

Kadang-kadang berita benar yang sudah lama diterbitkan bisa beredar lagi di sosial media. Ini membuat kesan bahwa berita itu baru terjadi dan bisa menyesatkan orang yang tidak mengecek kembali tanggalnya.

Oleh karena itu, peran Literasi Media Digital begitu penting bagi generasi muda. Generasi muda harus belajar bagaimana cara menyaring berita yang dibaca dan juga lebih berhati-hati dalam memilih berita. Kebiasaan ini bisa dimulai dengan lebih sering membaca berita.

Literasi Media Digital adalah kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan isi pesan media. Isi pesan media menjadi fokus utama. Dasar dari Literasi Media Digital itu menekan aspek edukasi di kalangan masyarakat agar mereka mengetahui bagaimana mengakses, memilih program yang bermanfaat dan sesuai kebutuhan yang ada.

Berikut adalah peran pentingnya Literasi Media Digital :

  • Literasi Media Digital bertujuan membantu konsumen agar memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang isi media, sehingga dapat mengendalikan pengaruh media dalam kehidupannya.
  • Untuk melindungi konsumen yang rentan dan lemah terhadap dampak media penetrasi budaya media baru.
  • Menghasilkan warga masyarakat yang "well informed" serta dapat membuat penilaian terhadap konten media berdasarkan pengetahuan dan pemahaman mereka terhadap media yang bersangkutan.

Literasi Media Digital tidak hanya mampu membedakan mana informasi yang benar dan bohong. Lebih dari itu, Literasi Media Digital memberi perhatian pada kemampuan berfikir kritis dalam membaca pesan-pesan media atau informasi. Ia juga menjadi perangkat pengetahuan yang membuat orang bisa membaca sebuah informasi between the lines (mengambil kesimpulan)

Sebagai contoh, dalam membaca informasi sebuah media kita tidak bisa menelan mentah-mentah begitu saja. Literasi Media Digital memungkinkan upaya pembacaan atas sebuah berita menjadi lebih jauh dari apa yang tampak dalam teks berita. Sebuah berita media adalah produk dari berbagai kontestasi kepentingan. Setiap media digerakkan oleh kepentingan ekonomi politik masing-masing. Begitu pula dengan informasi palsu yang beredar di media sosial. Ia digerakkan oleh "tangan-tangan tak terlihat" yang punya kepentingan tertentu dengan menyebarkan informasi palsu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun