Mohon tunggu...
Aldiansah
Aldiansah Mohon Tunggu... Petani - Politeknik Bosowa

PPM(Perbaikan Dan Perawatan Mesin)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Review Materi tentang Pendidikan Tinggi dan Selayang Pandang

1 Oktober 2020   20:35 Diperbarui: 1 Oktober 2020   20:59 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997: 232), pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (proses; perbuatan; cara mendidik). Senada dengan definisi ini adalah definisi yang disampaikan oleh Ralph W. Tyler, yang menyatakan bahwa pendidikan merupakan suatu proses mengubah pola perilaku manusia. 

Perilaku di sini dalam pengertian yang luas, yang meliputi pemikiran dan perasaan. Pendidikan dipandang dengan cara ini adalah ketika sebuah lembaga pendidikan menghendaki para peserta didik belajar secara mandiri untuk mengidentifikasi perubahan yang diperlukan dalam pola perilaku para peserta didik (Tyler, 1973: 6).
 
Terdapat benang merah antara "pendidikan" dan "pengajaran". Pendidikan merupakan konsep idealnya, sedangkan pengajaran merupakan konsep operasional dalam rangka pengembangan potensi atau kemampuan manusia dengan melakukan kegiatan mendidik, melatih atau mengajar. Kata mengajar di sini berarti memberi pelajaran.

Mengajar adalah suatu proses membantu seseorang untuk membentuk pengetahuannya sendiri. Mengajar bukanlah mentransfer pengetahuan dari orang yang sudah tahu (guru) kepada yang belum tahu (peserta didik), melainkan membantu seseorang agar dapat mengonstruksi sendiri pengetahuannya melalui kegiatannya terhadap fenomena dan obyek yang ingin diketahui.

Pengajaran merupakan totalitas aktivitas belajar mengajar yang diawali dengan perencanaan dan diakhiri dengan evaluasi, yang kemudian diteruskan dengan follow up (tindak lanjut). Secara lebih jelas dapat dikatakan, pengajaran adalah kegiatan yang mencakup semua/meliputi seluruh kegiatan yang secara langsung dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan khusus pengajaran (menentukan entry-behavior peserta didik, menyusun rencana pelajaran, memberikan informasi, bertanya, menilai, dan seterusnya) (Rohani, 2004: 68).

Pendidikan bukan hanya soal kemampuan untuk menguasai informasi teknologi , tetapi kemampuan untuk menginternalisasikan nilai dalam kehidupan. Proses penginternalisasian nilai ini perlu menyentuh analisir-analisir tidak sadar di dalam tiap pribadi , sehingga ia mampu secara bebas untuk memilih dan bertanggung jawab atas pilihannya serta agar mengenal distorsi-distorsi kesadarannya.

Menurut Naga (2003) pendidikan melingkupi area yang luas di belantara kehidupan manusia. Salah satu elemennya adalah pendidikan sekolah, sedangkan pendidikan diperguruan tinggi hanya merupakan bagian dari pendidikan yang luas, ia memiliki karakteristik sendiri. Apabila dikaitkan dengan kondisi saat ini yang terus menerus dilingkupi beragam problematika di berbagai kehidupan, maka pendidikan tinggi memerlukan perubahan guna mengatasi problematika tersebut.

Pendidikan sekolah pra Perguruan Tinggi adalah pusat kebudayaan , sedangkan pendidikan di Perguruan Tinggi merupakan masyarakat ilmiah , sekalipun pendidikan kebudayaan diletakkan di pendidikan sekolah pra pendidikan tinggi, tidak berarti bahwa pusat pendidikan berhenti di sekolah. Melalui dimensi yang berbeda, kebudayaan masih perlu menjadi bagian dari pendidikan tinggi, walaupun titik berat pendidikan ini bertumpu kepada ilmu. Hal ini menyiratkan makna bahwa di Perguruan Tinggi , mahasiswa tidak sekedar menggali ilmu, tetapi juga menghayati hidup berbudaya (kampus sebagai basis moral).

"Hasil pendidikan minimal di Perguruan Tinggi adalah mampu membuahkan manusia yang tahu, bisa ,dan mau (Naga, 2003). Pendapat tersebut senada dengan ide Ruth Beard (dalam Naga, 2003) yang menyatakan bahwa keluaran pendidikan tinggi harus menguasai 3 hal, yakni :knowledge, skill, dan attitudes. Sementara itu Ramsden (dalam Naga, 2003) menyimpulkan bahwa tujuan umum pendidikan tinggi adalah terkait dengan kemampuan tingkat tinggi yang mencakup pengembangan intelektual umum serta pengembangan abilitas khusus dibidang ilmu dan profesi.

Didalam konsep pendidikan, pengetahuan diraih melalui pembelajaran sehingga mahasiswa menjadi terpelajar, keterampilan diraih melalui pelatihan sehingga terlatih, sikap diraih melalui pendidikan sehingga terdidik.Terpelajar , terlatih , dan terdidik merupakan keunggulan pada pendidikan di Perguruan Tinggi. Oleh karena itu , keunggulan di bidang pengetahuan, keterampilan, dan sikap ii hendaknya dapat menelurkan temuan ilmiah serta intervensi atau rekacipta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun