Mohon tunggu...
Aldho Bagus Satria PWK Unej
Aldho Bagus Satria PWK Unej Mohon Tunggu... Freelancer - Perencanaan Wilayah Kota

Mohon Maaf Jika Terdapat Artikel yang Kurang atau Salah karena semua masih belajar dan perlu berproses

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pengembangan Pertanian dalam Penyediaan Tanaman Pangan (Studi Kasus Kulonprogo)

19 Juni 2020   15:36 Diperbarui: 19 Juni 2020   15:50 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dalam halnya penganilisan pada Jurnal juga dapat dikembangkan juga dengan adanya Perencanaan Pengembangan Sektor Pertanian Sub Sektor Tanaman Pangan di Kabupaten Kulonprogo,Pada kondisi eksistingnya komoditas unggulan di Kabupaten Kulonprogo pada dasarnya membentuk suatu pengclusteran.Dalam halnya jurnal pada setiap pengadaan clusternya dari komoditas tanaman pangan akan didirikan industri pengolahan, sedangkan untuk perwilayahan lainnya sebagai daerah pendukung (hinterland) akan berfungsi sebagai penyedia input industri pengolahan tersebut. Industri pengolahan perlu dibangun pada masing-masing cluster komoditas unggulan untuk menampung hasil produksi.Perlunya kesesuaian bahan baku pangan relatif murah maka perlunya pengelolaan bahan baku pangan agar memberikan harga yang relatif dapat menambah perekonomian tersebut.

Pengadaan pada halnya Pemilihan lokasi industri pengolahan tanaman pangan berdasarkan asumsi bahwa investor akan masuk ke suatu daerah tetapi dengan syarat kententuan :

1) Infrastruktur di daerah tersebut baik, hal ini dapat ditunjukkan dari nilai indeks sentralitas terbobot untuk masing-masing kecamatan.

2) Daya beli masyarakat baik, hal ini dapat dilihat dari pendapatan perkapita masing-masing kecamatan.

Pada kesesuiannya jurnal terkait pengembangan bahan pangan seperti halnya penyediaan Komoditas padi unggulan di Kabupaten Kulonprogo terdapat pada Kecamatan Temon, Wates, Panjatan, Galur, Lendah, Pengasih, Kokap, Girimulyo, Nanggulan dan Samigaluh.Dalam hasil data Pertimbangan pembangunan industri pengolahan berupa penggilingan padi adalah kecamatan tersebut memiliki PDRB perkapita yang tinggi dan Indeks Sentralitas yang tinggi, yang berarti menggambarkan daya beli masyarakat yang tinggi dan kelengkapan infrastruktur dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat serta dalam khususnya Pembangunan penggilingan padi untuk komoditas padi unggulan direkomendasikan di Kecamatan Wates dan Kecmatan Pengasih.

Dalam hasil kesesuainnya halnya Komoditas jagung unggulan terdapat di Kecamatan Temon, Lendah, Sentolo, Pengasih, Kokap, Kalibawang serta Samigaluh dimana pembentukan penglokasiannya pengelompakan terdapat pada Kabupaten Kulonprogo bagian tengah dan utara.Dalam Arahanya pengembangan komoditas jagung yaitu sebagai industri pengolahan komoditas jagung dibangun dibentuk pada Kecamatan Sentolo dan Pengasih sebab kecamatan ini memiliki pendapatan perkapita tinggi dengan ketentuan indeks sentralitas yang paling tinggi.

Dalam halnya penyediaan berupa Komoditas ketela pohon relatif tumbuh di Kabupaten Kulonprogo bagian barat dan utara, bentuk produksinya adalah dalam bentuk  sebagai umbi umbian basah.Dalam ketentauanya penyediaan terdapat pada Kecamatan Temon, Sentolo, Pengasih, Kokap, Girimulyo, Kalibawang dan Samigaluh.Penyediaan pengembangan Pembangunan industri pengolahan ketela pohon dihasila rekomendasikan pada Kecamatan Sentolo dan Pengasih dengan sebab bahwa kedua kecamatan tersebut memiliki PDRB per kapita yang besar dengan indeks sentralitas yang cukup tinggi sehingga mudah untuk dikembangkan.

Penyediaan ketela rambat dalam ketentuan jurnal tersebut bahwa  ketela rambat tergolongkan sebagai bentuk umbi basah. Jika ditelaah bahwa ketela rambat relatif lebih berkembang di Kabupaten Kulonprogo bagian barat yaitu di Kecamatan Wates, Panjatan, Pengasih, Kokap,Girimulyo serta pada Kecamatan Wates, dengan pertimbangan yaitu PDRB perkapita tinggi dan indeks sentralitas yang tinggi pula cocok untuk sebagai pengembangan industrinya.

Penyediaan sebagai yang terdapat di Kabupaten Kulonprogo bagian barat. Seperti halnya Daerah-daerah sebagai basis merupakan penyediaan sebagai  komoditas kacang tanah sebagai hal detail dalam peyediaan kacang tanah merupakan Kecamatan Temon, Wates, Lendah, Pengasih, Kokap Girimulyo serta Kecamatan Samigaluh.Pengadaan yang direkomendasikan halnya pembangunan industri pengolahan kacang tanah direkomendasikan pada Kecamatan Wates serta Kecamatan Pengasih,dengan diketahui bahwa sebab Kecamatan Wates dan Pengasih karena kecamatan tersebut memiliki tingkat pendapatan perkapita yang tinggi dan indeks sentralitas yang juga tinggi.

Kondisi kesesuaianya yang ada pada jurnal tidak lepas juga dengan penyediaan tanaman kedelai  dalam penglokasian yang ada pada Daerah di Kabupaten Kulonprogo yang dalam ketentuannya memiliki keunggulan kompetitif ataupun komparatif.Penyediaan sebagai komoditas tanaman kedelai adalah Kecamatan Temon, Galur, Lendah, Sentolo, Pengasih, Nanggulan dan Kalibawang. Untuk komoditas kedelai unggulan, industri pengolahan direkomendasikan di Kecamatan Sentolo dan Kecamatan Pengasih.

Sebagai penyediaan tanaman pangan pada jurnal dengan studi kasus pada kabupaten Kulonprogo dengan penyediaan juga tidak lepas dengan penyediaan komoditas unggulan sebagai tanaman kacang hijau, yaitu Kecamatan Temon, Wates, Sentolo dan Pengasih. Dengan kesesuaiannya sebagai Daerah komoditas kacang hijau unggulan ini membentuk suatu cluster di Kabupaten Kulonprogo pada bagian tengah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun