Mohon tunggu...
Aldho Bagus Satria PWK Unej
Aldho Bagus Satria PWK Unej Mohon Tunggu... Freelancer - Perencanaan Wilayah Kota

Mohon Maaf Jika Terdapat Artikel yang Kurang atau Salah karena semua masih belajar dan perlu berproses

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengaruh Obligasi Tertutup terhadap Firm Size dan Reputasi Auditor Perusahaan

30 Mei 2019   15:03 Diperbarui: 30 Mei 2019   18:01 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

200

Oto Multiartha

5.8

Sunday, April 28, 2019

175

Perlu diketahui, jatuh tempo dan kemoloran pembayaran kembali (refinancing) yang telah dialami oleh beberapa perusahaan tersebut akan mempengaruhi reputasi auditor dan size firm dari perusahaan itu sendiri. Lembaga peminjaman telah menyimpulkan dengan adanya hal tersebut secara tidak langsung perusahaan dapat dikatakan gagal dalam berkontribusi dengan baik dan apabila dilakukan peminjaman lagi pasti akan menimbulkan hal yang kurang baik dalam jangka waktu yang Panjang. Perusahaan yang telah melakukan obligasi/pinjaman dari sebuah Lembaga peminjaman telah dipastikan bahwa perusahaan tersebut mempunyai excellence tersendiri, khususnya dalam bidang pengelolaan keuangan (reputasi auditor). Adanya jatuh tempo diharapkan perusahaan mampu melakukan refinancing dengan baik yang telah dipersiapkan sejak lama oleh perusahaan dengan estimasi tanggal seminimal mungkin sebelum tanggal jatuhnya tempo. Namun, terbukti dari ke -- 11 perusahaan yang telah tertera pada tabel justru belum mampu membayar pinjaman sesuai dengan jatuh tempo nya pembayaran.

            Perusahaan yang dikatakan kurang baik mengenai reputasi auditor nya juga akan menimbulkan dampak yang negatif bagi kemajuan sebuah perusahaan. Investor lain yang akan memberikan dana atau pinjaman pasti juga akan berpikir dua kali untuk memberikan pinjaman dana yang dibutuhkan oleh perusahaan. Sebab, firm size (besarnya perusahaan) untuk mendapatkan sebuah pinjaman akan semakin mudah jika biaya agensi yang dikeluarkan juga semakin besar. Jarang sekali perusahaan yang meminjam dana dari Lembaga peminjaman maupun investor dengan jumlah yang cukup kecil. Maka, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa dana yang dipinjam oleh perusahaan akan memberikan firm size yang sangat buruk apabila pinjaman tidak segera dibayar. Biaya agensi yang akan dibayar oleh perusahaan pasti akan menjadi semakin besar dengan jangka waktu yang molor melebihi target tanggal pembayaran.

            Salah satu perusahaan yang baik dan  cukup berpengalam dalam obligasi ialah perusahaan Food And Beverage di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan tersebut memiliki beberapa kerangka pemikiran meliputi :  (1). Current rasio yang dapat mempengaruhi peringkat obligasi perusahaan, (2). Return on asset yang dapat mempengaruhi peringkat obligasi perusahaan, (3). Dubt to equity ratio yang dapat mempengaruhi peringkat obligasi perusahaan, dan (4). Tato asset turn over yang dapat mempengaruhi peringkat obligasi perusahaan. (Silva Christine dkk, 2019) telah menyimpulkan bahwa CR berpengaruh terhadap peringkat obligasi perusahaan dengan kemampuan membayar dalam jangka waktu yang pendek, dengan kata lain adanya CR ini mampu mengukur tingkat keamanan adanya jatuh tempo yang telah ditetapkan oleh Lembaga peminjam. ROA mempengaruhi peringkat obligasi perusahaan dengan menunjukkan kemampuan dengan menghasilkan keuntungan yang cukup besar kepada perusahaan dengan cara penjualan. DER mempengaruhi peringkat obligasi perusahaan dengan memenuhi kebutuhan jangka Panjang perusahaan dengan cara membandingkan Lembaga peminjaman satu dengan Lembaga peminjaman yang lain untuk mendapatkan kelancaran hutang dengan ekuitas. Tato mempengaruhi obligasi perusahaan dengan kemampuan dalam mengukur keefektifan dalam menjalin obligasi dengan Lembaga peminjaman. Beberapa pemikiran tersebut telah membuktikan bahwa perusahaan Food And Beverage di Bursa Efek Indonesia telah mampu mendapatkan peringkat efisiensi terbaik.

            Obligasi memang ada dampak negatif yang dapat ditimbulkan apabila sebuah perusahaan tidak mengelolanya dengan baik. Namun obligasi juga mempunyai  dampak positif bagi perusahaan apabila dapat dikelola dengan baik oleh perusahaan itu sendiri. Cara atau alternatif lain dengan menggunakan obligasi tertutup bukanlah hal yang akan menunjukkan jalan keluar dari beban yang diterima oleh perusahaan ketika jatuh tempo. Investasi dari luar akan memberikan rasio/total rupiah cukup besar, sebab peminjaman yang dibutuhkan tidaklah bernominal kecil. Adapun keuntungan lain dari obligasi yaitu bunga yang ditawarkan obligasi umumnya lebih tinggi daripada bunga yang diberikan deposito atau suku bunga Bank Indonesia (SBI). Keuntungan  selanjutnya yaitu keuntungan atas penjualan obligasi (capital gain).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun