Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Ferdy Sambo, antara Hukum Keenam (Jangan Membunuh) dan Pasal 340 KUHP (Pembunuhan Berencana)

14 Agustus 2022   08:09 Diperbarui: 14 Agustus 2022   08:26 1209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ferdy Sambo, Antara Hukum Keenam (Jangan Membunuh) dan Pasal 340 KUHP (Pembunuhan Berencana).

Sebuah Refleksi di Hari Minggu.

Apakah Ferdy Sambo hari ini masih mengikuti kebaktian Minggu? Selama karirnya yang mentereng dan cemerlang, apakah dia masih mengikuti kebaktian? Teramat banyak orang rajin beribadah saat belum berhasil dan cemerlang. Doa terus menerus memohon berkat dan perlindungan dari Tuhan. 

Namun ketika hidup dan karir cemerlang, maka dia menjadi orang yang lupa kepada Tuhan. Kenapa? Segala kekuasaan dan kemampuan melakukan banyak hal membuat lupa diri, siapa dirinya dan dari siapa semua keberhasilan yang diraihnya. Bergelimang harta, kekuasaan dan wanita membuat lupa diri.

Jika seorang anak Tuhan dan menyebut dirinya sebagai orang percaya pasti akan memahami siapa dirinya dan untuk apa dirinya diciptakan oleh Sang Pencipta. Adam dan Hawa langsung diciptakan oleh Tuhan. Namun kemudian, penciptaan manusia melalui orang tua. Ayah dan Ibu menjadi media alat reproduksi yang digunakan Tuhan sebagai media penciptaan manusia. 

Itulah sebabnya orang tua adalah tempat penitipan anak Tuhan. Orang tua harus bertanggungjawab mengelola dan mengurus anak sebagai titipan Tuhan. Jadi seorang anak adalah Anak Tuhan yang dititipkan kepada orangtuanya untuk dikelola dan diurus untuk dan atas nama Tuhan.

Hukum Keenam : Jangan Membunuh.

Karena seorang anak adalah anak Tuhan, maka nyawa anak juga adalah milik Tuhan. Orang tua tidak boleh mengambil nyawa anaknya, karena itu milik Tuhan. Untuk menjaga anak Tuhan dari gangguan dan niat untuk menghilangkan nyawa, Tuhan memberikan 10 hukum Taurat kepada Nabi Musa secara  langsung. Salah satu bunyi hukum itu adalah hukum Keenam, "Jangan Membunuh".

Jangan membunuh itu hukum Tuhan. Bukan hukum manusia. Jika seseorang membunuh atau menghilangkan nyawa orang lain, maka itu melanggar hukum Tuhan. Tuhan akan menghukum barang siapapun yang melanggar hukumnya. 

Pengadilan terakhir di akhirat nanti akan berlangsung. Sang Penjaga pintu sorga akan membuka nama siapa yang berhak masuk ke sorga dan siapa yang akan dilemparkan ke neraka.

Hukum keenam itu selalu dibacakan dalam kebaktian ibadah minggu. Kenapa hukum taurat ini harus dibaca setiap kebaktian minggu? Itu tadi, karena manusia adalah anak Tuhan, jadi gereja wajib mengingatkan larangan dan hukum Tuhan kepada umatnya. Sebagai umat percaya harus mematuhinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun