Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Sandiaga Uno Menuju Pilpres 2024, di Bawah Bayang-Bayang Prabowo?

6 Juli 2022   18:00 Diperbarui: 8 Juli 2022   13:15 2563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menparekraf Sandiaga Uno saat memimpin rapat virtual bersama seluruh Kepala Dinas Pariwisata dari 34 provinsi di Indonesia, Sabtu (26/12/2020). (dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif via kompas.com)

Sandiaga Salahuddin Uno menjadi salah satu nama yang masuk dalam radar Bacawapres dalam Pilpres 2024. Namanya cukup baik. Gayanya santun dan menarik. Memiliki harta tertinggi jumlahnya diantara menteri.

 Kini menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Bisakah dia menjadi Bacawapres 2024? Apakah Prabowo dan Gerindra setuju? Atau dia hanya berada dalam bayang-bayang Prabowo?

Media mencoba mencari jawaban dari Sandiaga Uno tentang posisi dan peluangnya maju di Pilpres 2024. Sandiaga Uno merupakan kader Partai Gerindra. Jabatannya strategis. 

Wakil Ketua Dewan Pembina. Ketua Dewan Pembina dan Ketua umum Partai Gerindra adalah Prabowo. Satu-satunya partai yang menggabungkan jabatan Ketua Dewan Pembina dan Ketua umum partai. Unik dan sentralistik. Sisitem satu komando. Gaya militeristik.

Sandiaga Uno menjawab kepada media, bahwa dia diperintahkan Prabowo untuk konsentrasi mengurus pekerjaannya sebagai menteri. 

Apakah ini menjadi indikasi bahwa Sandiaga Uno jangan sibuk mempersiapkan diri ke Pilpres? Sebab ketentuan di Partai Gerindra, urusan Bacapres dan Bacawapres adalah kewenangan ketua Dewan Pembina dan Ketua umum. Siapa dia? Ya, Prabowo Subianto.

Pasangan Prabowo-Sandiaga Uno adalah Paslon Pilpres 2019 yang berhadapan dengan Jokowi-Ma'ruf Amin. Mereka kalah. 

Apakah mungkin pasangan ini maju dalam Pilpres 2024? Sulit dibayangkan. Bayangkanlah, dalam bayangan saja sudah sulit, apalagi mengubah bayangan menjadi kenyataan.

Berdasarkan hasil survey, jika Sandiaga Uno berpasangan dengan Ganjar dalam Paslon Ganjar-Sandi, mereka memiliki peluang besar dan nilai elektabilitasnya tertinggi dari pasangan lain. 

Ini berarti peluang Sandi berpasangan dengan Ganjar sangat memberikan peluang. Namun, apakah Sandi akan mendapat restu dari Prabowo?

Jika Prabowo masih mau maju sebagai Bacapres, mungkinkah Sandi berpeluang diusung oleh Gerindra dan mitra koalisinya? Andaikan koalisi ecek-ecek Gerinda dan PKB ini terwujud, apakah peluang Sandi ikut dicalonkan Gerindra masih ada? 

Jawabannya tentu tidak. Jika koalisi ecek-ecek ini menjadi sungguh-sungguh nyata, maka kemungkinan Paslonnya adalah Prabowo-Muhaimin atau Prabowo-Khofifah.

Lalu, apakah mungkin Sandi diusung oleh partai atau koalisi partai lain? Selama dia menjadi kader Gerindra, itu tidak mungkin. Kecuali dia keluar dari Partai Gerindra dan ikut partai yang akan mengusungnya. Itulah peluangnya.

Jika demikian halnya, maka Sandi sesungguhnya sedang menghadapi ujian loyalitas. Apakah dia akan loyal ke partainya, walaupun dia tidak diusung atau dicalonkan dalam Pilpres 2024? 

Atau, dia akan loyal kepada mimpinya untuk maju di Pilpres 2024 dari partai lain? Loyal ke partai dan loyal ke diri sendiri menjadi dilema.

Sistem partai Gerindra dengan gaya militeristik dan komando menyulitkan Sandi. Itu berarti dia harus memilih. Setia dengan partai menunggu perintah atau mengambil ancang-ancang keluar dan bergabung dengan partai atau koalisi yang akan mengusungnya.

Sandiaga Uno yang sudah ikut dalam Pilpres 2019 yang lalu sebagai Cawapres dan sudah berkeliling Indonesia tentu memberikan pengalaman bagi dirinya. Apakah pengalaman Pilpres 2019 akan dikorbankan demi setia dan loyalitas ke partainya?

Haruskah Sandi mengorbankan potensi, peluang dan pengalamannya demi Gerindra dan Prabowo? Sandi menjadi kaum marjinal di Partai Gerindra. Jabatan elitis, namun peran dan kewenangan memutuskan tidak dimilikinya. Dia harus tunduk kepada Prabowo.

Jawaban Sandi yang seakan normatif dan konsentrasi kepada tugas di kementerian  karena perintah Prabowo. Sandi berada di bawah bayang-bayang Prabowo. Jika Prabowo maju dalam Pilpres 2024, Sandi sulit untuk maju.

Jalan  keluar dari bayang-bayang Prabowo harus keluar dari Partai Gerindra. Apakah keluar dari bayang-bayang Prabowo akan dilakukannya? Atau dia menikmati jabatan menterinya sampai 2024 dan tetap dalam bayang-bayang Prabowo? Mari kita bayangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun