Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Iriana Jokowi, Diplomasi Kelembutan dan Bantuan Kemanusiaan

1 Juli 2022   17:00 Diperbarui: 1 Juli 2022   17:02 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dia menunjukkan dirinya sebagai ibu negara yang mendampingi suaminya yang merupakan Presiden Indonesia dan presidensi G20. Dia memakai pakaian muslim dengan jilbabnya. Menggunakan masker. Jati diri sebagai orang muslim dari Indonesia dan mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker.

Indonesia akan membantu membangun kembali fasilitas kesehatan. Rumah sakit dan alat kesehatan serta obat sangat dibutuhkan. Bekerja sama dengan Palang Merah, maka hal itu akan bisa dilaksanakan dengan baik. Indonesia menyumbang  5 juta dolar Amerika.

Ketika Jokowi dan ibu Iriana menjadi sorotan media internasional dalam menjalankan misi perdamaian ke Ukraina dan Rusia, kita patut bersyukur kepada Tuhan. Presiden dan ibu negara Indonesia dengan gagah berani memasuki zona perang dengan satu tekad. Menjadi Juru damai.

Apakah perdamaian itu dapat dicapai dalam sekejap? Tentu saja tidak. Perang sudah berlangsung selama empat bulan. Banyak kepentingan yang terkait dan terlibat. AS, NATO, Uni Eropa dan China serta Korea Utara di sisi lain. Mencari damai tidak mudah.

Apa yang dilakukan Presiden Jokowi dan ibu Iriana bukanlah akhir, namun menjadi sebuah awal. Awal memulai proses perdamaian antara Ukraina dan Rusia. Antara Zelensky dengan Putin. Juru damainya adalah Jokowi. Ibu negara Iriana mendukung sepenuhnya.

Kepercayaan diri Jokowi bertambah dengan kehadiran ibu Iriana. Tantangan besar, masalah besar dan resiko besar tentang keamanan dan keselamatan diri dihadapinya. Kenapa?  Karena isteri pendampingnya setia bersamanya.

Kehadiran ibu Iriana di Ukraina dan kunjungannya ke rumah sakit tidak berlangsung lama. Hanya sejenak, tapi pelukan dan kelembutan yang dihadirkannya pasti akan dikenang lama. 

Dokumentasi kunjungan tersebut menjadi bukti bahwa pernah seorang ibu negara mengunjungi rumah sakit di Ukraina dan memberi perhatian kepada pasien. Membawa bantuan kemanusiaan, bukan senjata dan rudal untuk berperang.

Kita menaruh hormat dan salut kepada ibu Iriana Jokowi dengan diplomasi kelembutan dan bantuan kemanusiaan. Perang yang penuh kekerasan dan bantuan militer yang menggelorakan perang berkepanjangan, disirami diplomasi kelembutan dan bantuan kemanusiaan.

Biarlah semua upaya dan misi perdamaian yang dilakukan Presiden Jokowi dan didampingi ibu Iriana mendapat berkah dan anugerah dari Tuhan. Biarlah semua upaya ini bisa mewujudkan perdamaian dunia dan menjaga ketertiban dunia seperti diamanatkan konstitusi negara kita.

Misi perdamaian ke Ukraina dan Rusia baru dimulai Presiden Jokowi dengan ibu Iriana. Ini baru awal. Masih akan terus berlangsung sampai mencapai perdamaian. Indonesia yang tidak memiliki kepentingan atas perang Ukraina-Rusia diharapkan bisa menjadi juru damai yang netral dan tidak memihak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun