Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mi Panglim Simpang Ampat Siantar

29 Maret 2021   07:43 Diperbarui: 29 Maret 2021   07:50 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Mi Panglim Simpang Ampat Siantar.

Pematang Siantar adalah sebuah kota yang terkenal sebagai kota Pendidikan di Sumatera Utara. Kota kedua terbesar di Sumut setelah kota Medan ini juga terkenal sebagai kota preman. Preman ini sering diplesetkan pre makan alias gratis makan. Kota ini memiliki suhu yang agak sejuk, tidak sepanas Medan.

Jika kita berjalan-jalan ke Pematang Siantar, ada sebuah kawasan yang merupakan perempatan jalan yang disebut Simpang Empat tetapi istilah Siantarnya Simpang Ampat. Simpang ini menghubungkan jalan gereja, jalan sudirman atau dulu disebut jalan sekolah  kota,  jalan Sibolga atau  ke arah Tanah Jawa dan juga menyambungkan ke jalan Diponegoro.

Di kawasan Simpang Ampat ini banyak yang menjual Mi Pangsit Siantar. Dulu, harga Mi Pangsit ini Lima puluh rupiah di Simpang Ampat ini. Kalau di pusat kota yang terdapat di jalan Sutomo seperti Mi Pangsit Parapat, Jalan Merdeka atau Jalan Bandung, harganya diatas lima puluh rupiah. Karena harga pangsit lima puluh rupiah ini hanya ada di Simpang Ampat, maka disebutlah namanya Mi Panglim Simpang Ampat atau Mi Pangsit Lima puluh Simpang Ampat Siantar.

Ketika kami sekolah di SMA di Siantar, sekolah dan tempat kos kami dekat dengan kawasan Simpang Ampat ini. Seringkali kami membeli Mi Panglim ini untuk dimakan bersama-sama. Strategi anak kos yang beramai-ramai tinggal serumah, walaupun harganya limpa puluh  rupiah, ketika itu harga ini sudah tergolong mahal. Seringkali, para anak kos membeli satu Mi Panglim ini dibungkus, tetapi kami membawa tempat kuahnya yang besar. Jadi dengan kuah banyak, satu saja mi pangsitnya bisa dibagi beberapa orang, bahkan serumah.

Acara makan seperti ini sudah seperti pesta kecil gaya anak kos. Bagi sebagian besar anak kos yang datang dari berbagai kota Sumut yang sekolah di Siantar zaman itu,  Mi Panglim ini tentu saja akan menjadi sebuah kenangan atau memori yang baik.

Sampai sekarang Kawasan Simpang Ampat ini masih dipenuhi penjual Mi Pangsit Siantar. Cuma harganya tidak lagi lima puluh rupiah. Jadi Mi Panglim itu hanya sebutan dulu karena harganya lima puluh rupiah. Kini sudah ribuan harganya.

Mi Pangsit Siantar sangat terkenal, bahkan kini di Jakarta dan sekitarnya banyak yang menjual Mi Pangsit Siantar dengan sebutan Bakmi Siantar dan peminatnya cukup besar dan selalu laris. Ada Penjual Bakmi Siantar, dulu hanya sebuah kios dekat Terminal Rawamangun, kini sudah menjadi dua ruko yang digabung.  Ramai.

Apakah pengunjungnya yang ramai ini termasuk orang yang mempunyai nostalgia dulu dengan Mi Panglim, tentu saja. Bagi siapa yang dulu sekolah di Pematang Siantar dan sering singgah makan Mi Pangsit di Kawasan Simpang Ampat mungkin memiliki kisah dengan Mi Panglim ini.

Rasanya enak, walau tempatnya hanya  tenda biru sederhana saja, namun nikmatnya Mi Panglim ini membuat kenangan akan kota Pematang Siantar muncul dan berbagai kenangan itu bagaikan perjalanan diari kita. Apakah itu kenangan manis atau pahit, namun kenangan itu menjadi sesuatu bagian hidup yang tak akan pernah dilupakan.

Ayo makan Mi Pangsit Siantar, tetapi bukan lagi Mi Panglim, karena harganya tidak lagi lima puluh. Namun rasanya, masih sama seperti dulu. Enak dan sangat menyenangkan. Selamat datang kenangan Mi Panglim Simpang Ampat Siantar. Rindu.

Salam hangat

Aldentua Siringoringo.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun